Senin 17 Nov 2014 06:21 WIB

Jaga Pengaruh Buruk Internet, Iran Miliki 'Penyaring Pintar'

Rep: sonia fitri/ Red: Damanhuri Zuhri
Sejumlah warga Iran tengah berselancar di internet di sebuah warnet di Teheran, Iran
Foto: AP/Vahid Salemi
Sejumlah warga Iran tengah berselancar di internet di sebuah warnet di Teheran, Iran

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Dalam enam bulan ke depan, Iran akan memiliki Penyaring Pintar yang bertujuan untuk menutup konten internet yang dianggap menyinggung, menghina atau berbau kriminal.

Termasuk memblokir akses ke situs-situs populer termasuk Facebook, Twitter dan Youtube sebab dinilai tidak bermoral, merusak, bertentangan dengan budaya Islam serta merusak rezim saekarang.

Hal tersebut diungkapkan Menteri Komunikasi Mahmoud Vaezi Jumat (14/11), tepatnya beberapa hari setelah badan yang bertugas di kepolisian Internet meminta menteri mengatur penggunaan Instagram dalam waktu dua bulan atau akses ke instagram akan diblokir.

Bulan lalu, Iran mencegah akses ke halaman Instagram yang dikhususkan untuk laman gaya hidup elite muda Teheran. Sebagaimana dilansir dari kantor berita Isna, Vaezi mengatakan, tahap pertama penyaring pintar secara online akan siap dalam waktu satu bulan, tahap kedua dalam waktu tiga bulan dan tahap tiga dalam waktu enam bulan.

Pada September, pengadilan memberi waktu sebulan kepada pemerintah untuk melarang aplikasi messaging Viber, Tango dan WhatsApp atas penghinaan kepada para pejabat.

Tapi aplikasi tersebut tetap dapat diakses. Sensor internet menjadi rebutan antara kelompok garis keras konservatif dan anggota pemerintah termasuk Presiden Hassan Rouhani yang menggunakan jaringan sosial.

Dalam memblokir jejaring sosial tersebut, Iran membuat sensor khusus. Sehingga, media sosial tersebut tak dapat diakses oleh masyarakat Iran. Akan tetapi aturan tersebut tak berlaku bagi hacker Iran.

Mereka mampu menembus dan kembali aktif di jejaring-jejaring sosial tersebut. Pun dengan sejumlah pemimpin Iran. Mereka turut melanggar aturan yang sejatinya dibuat oleh tangan mereka sendiri.

sumber : timesofoman.com
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement