REPUBLIKA.CO.ID, BAUCHI -- Seorang wanita melakukan aksi bom bunuh diri di sebuah pasar di Azare, Nigeria, Ahad (16/11). Kepolisian setempat melaporkan, sebanyak 13 orang tewas serta 65 orang luka-luka akibat aksi tersebut.
Diduga wanita tersebut merupakan anggota Boko Haram. Boko Haram melancarkan kampanye brutal setidaknya dalam lima tahun terakhir di Nigeria. Kelompok ini berupaya mendirikan sebuah negara Islam di bagian utara Nigeria.
Boko Haram juga menguasai sepertiga bagian wilayah timur laut Nigeria sejak upaya gencatan senjata yang gagal bulan lalu. Kelompok ini juga dikabarkan menculik ratusan orang Nigeria, termasuk 200 orang anak-anak sekolah.
"Saya sedang berada dekat pasar ketika tiba-tiba terdengar suara ledakan besar. Setelah itu, saya berlari ke sumber suara dan menemukan banyak orang bergelimpangan di tanah. Darah di mana-mana," kata salah seorang saksi mata, Ibrahim Ahmed, kepada Reuters, Ahad (16/11).
Seorang saksi mata lain, Shehu Aminu, menuturkan setidaknya 20 tubuh manusia bergelimpangan penuh darah di tempat kejadian. "Hanya satu orang yang saya saksikan masih bergerak," kata Shehu.
Aksi yang serupa juga pernah terjadi sebelumnya. Jumat (7/11), tidak kurang dari tujuh orang tewas dalam aksi bom bunuh diri di sekitar Kantor Cabang Bank Sentral Nigeria di Azare.
Di tempat yang sama pula, Senin (10/11) bom bunuh diri menewaskan 48 orang. Boko Haram diduga kuat berada di balik serangkaian aksi brutal ini.
Presiden Nigeria, Goodluck Jonathan menjadikan Boko Haram sebagai ancaman utama bagi negaranya, yang merupakan salah satu penghasil minyak terbesar di Afrika. Boko Haram sendiri secara harfiah berarti "Ajaran Dunia Barat Terlarang."