REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Bahrain sepakat menaruh kembali duta besar mereka di Qatar, Senin (17/11). Delapan bulan lalu, duta besar tiga negara tersebut ditarik sebagai tindakan protes.
Enam negara Dewan Kerjasama Teluk (GCC), termasuk negara Kuwait dan Oman mengkritik Qatar yang dipercaya mendukung kelompok Islam seperti Ikhwanul Muslimin di wilayahnya. Padahal UEA dan Arab Saudi menyebut mereka pengganggu sistem politik dan kelompok teroris.
Sejak penarikan duta besar, Qatar menggelar beberapa pembicaraan level tinggi dan berhasil memaksa tokoh Ikhwanul Muslimin Mesir pergi dari Qatar. Kembalinya para duta besar ini terjadi setelah pertemuan darurat GCC di Arab Saudi, Ahad (16/11).
Dalam pertemuan, hadir Raja Saudi King Abdullah dan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani. Para pemimpin mengatakan pertemuan berisi konsolisasi dan penyatuan kembali negara-negara teluk.
Pernyataan GCC setelah pertemuan mengemukakan mereka telah membuka lembaran baru dalam hubungan dengan menempatkan kembali para duta besar. Sekaligus untuk melancarkan langkah menuju KTT tahunan GCC di Doha, Qatar bulan depan.