REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengutuk pembunuhan pekerja bantuan AS, Abdul Rahman Kassig (26 tahun) oleh Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), Ahad (16/11). Ia menyebut tindakan tersebut murni kejahatan.
Beberapa waktu lalu, ISIS merilis video berisi seorang pria bermasker berdiri dekat kepala yang terputus. Gedung Putih mengonfirmasi bagian tubuh itu milik Kassig.
Kassig sebelumnya diculik ketika bekerja untuk kelompok yang membantu pengungsi. Ia adalah orang barat kelima yang dibunuh ISIS setelah sebelumnya dijadikan sandera.
''Hari ini kita berkabung, tapi juga terinspirasi oleh semangat kebaikan dan ketulusan yang ditunjukan Abdul Rahman Kassig,'' kata Obama setelah pulang dari KTT G20 di Brisbane, Australia, dikutip BBC.
Orang tua Kassig, Ed dan Paula yang berasal dari Indiana mengatakan anaknya meninggal karena kecintaan pada rakyat Suriah. Mereka mengaku sangat sakit hati karena kematian putranya.
''Tapi kami sangat bangga tak terkira karena ia hidup untuk panggilan kemanusiaan,'' kata mereka. Sebelumnya, sandera asal Inggris yang juga dibunuh ISIS adalah Alan Henning dan David Haines. Selain mereka, ada dua jurnalis yaitu AS yaitu James Foley dan Steven Sotloff.