Senin 17 Nov 2014 13:44 WIB

Uni Eropa Siapkan Sanksi untuk Israel

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Esthi Maharani
Pemukiman Yahudi Israel di Tepi Barat
Foto: REUTERS
Pemukiman Yahudi Israel di Tepi Barat

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Uni Eropa siapkan daftar sanksi untuk Israel, Senin (17/11). Sanksi akan membuat pembangunan pemukiman Yahudi di Palestina jadi tidak memungkinkan. Pembatasan perdagangan termasuk dalam langkah yang akan dilakukan Uni Eropa jika Israel melanjutkan pembangunan permukinan di Yerusalem.

Sanksi tertulis dalam dokumen rahasia yang disiapkan Layanan Aksi Eksternal Eropa. Sebanyak 28 negara anggota Uni Eropa telah menerima salinannya. Para diplomat tidak menyebutnya sebagai sanksi, hanya bentuk hubungan dengan Israel.

Koran Haaretz melaporkan dokumen berisi beberapa opsi, termasuk wajib memberi label pada produk Israel yang dibuat di Tepi Barat, membatasi kerjasama hingga menerapkan larangan pada kesepakatan perdagangan bebas.  

Kekhawatiran Eropa meningkat setelah Israel terus melebarkan kependudukan di Tepi Barat dan Yerusalem Timur. Tindakan itu dianggap akan berimbas serius pada pembicaraan solusi dua negara.

‘’Kami sudah semakin khawatir dengan apa yang kami lihat,’’ kata salah satu diplomat Eropa, dikutip Telegraph.

Eropa tergerak setelah Israel menyeru beberapa pengumuman pembangunan permukiman, termasuk penyitaan seribu acre tanah Palestina dekat permukiman Gush Etzion. Israel juga lakukan ekspansi Givat Hamatos akan berpotensi memblokir akses ke kota untuk warga Palestina dari Tepi Barat bagian selatan. Keresahan Eropa juga pada ratusan rumah Yahudi di Silwan, Yerusalem Timur.  

Menteri Luar Negeri Israel, Avigdor Lieberman mengatakan hubungan Israel dengan Eropa tidak ada kaitannya dengan hubungan Israel-Palestina.

‘’Kami tidak terima jika membangun tetangga Yahudi di Yerusalem disebut tindakan kolonisasi. Kami tidak akan menerima pembatasan apa pun dalam membangun area Yahudi di Yerusalem,’’ katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement