Senin 17 Nov 2014 13:54 WIB

Ekonomi tak Mendukung, Abe Tunda Kenaikan Pajak

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Esthi Maharani
Shinzo Abe
Foto: ap
Shinzo Abe

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Pertumbuhan ekonomi Jepang turun menjadi 1,6 persen pada kuartal ke tiga. Kabar ini di luar ekspektasi adanya perbaikan setelah kontraksi ekonomi yang terjadi di kuartal sebelumnya. Kondisi ini pun menjadi sinyal kuat bagi Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, untuk menunda kenaikan pajak ke dua kalinya pada 2015 mendatang.

Senin (17/11), Abe mengatakan data GDP akan menjadi kunci penentu keputusannya soal kenaikan pajak 10 persen pada Oktober 2015.

Pertumbuhan kuartal ke tiga Jepang lebih rendah dari prakiraan yang dibuat //Reuters//, 2,1 persen. Angka ini menunjukkan melambatnya upaya untuk meningkatkan konsumsi masyarakat akibat kenaikan pajak April 2014 lalu.

//Reuters// melansir, kenaikan pajak dari lima persen menjadi delapan persen membuat ekonomi Jepang terkoreksi 7,3 persen di kuartal ke dua. Pertumbuhan ini merupakan kemerosotan terparah sejak terjadinya krisis keuangan global.

Sebuah sumber menyebut, dengan data ini Abe akan menunda kenaikan pajak dan akan meminta percepatan pemilihan umum untuk mengamankan posisinya. Abe diharapkan dapat mengumumkan keputusannya pekan ini.

Jika dibandingkan per kuartal, pertumbuhan ekonomi Jepang turun 0,4 persen dari 1,9 persen pada kuartal ke dua 2014. Padahal, para ekonom memprediksi ekonomi akan naik 0,5 persen.

Belanja modal pemerintah pun turun 0,2 persen dari ekspektasi pasar 0,9 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement