Senin 17 Nov 2014 15:16 WIB

PM Palestina Tolak Yerusalem Dibagi untuk Yahudi dan Muslim

Rep: C84/ Red: Julkifli Marbun
Perdana Menteri Palestina yang baru, Rami Hamdallah.
Foto: arabnews.com
Perdana Menteri Palestina yang baru, Rami Hamdallah.

REPUBLIKA.CO.ID, JERUSALEM -- Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah menjelaskan bahwa Yerusalem ada "Garis Merah" untuk orang arab. Hal ini ia sampaikan saat berkunjung ke Uni Emirat Arab (UEA).

Hamdallah menyatakan bahwa Palestina tidak akan menerima upaya untuk membagi kota suci tersebut antara orang Yahudi dan Muslim.

Kantor berita UEA, WAM mengatakan Hamdallah meminta orang-orang Arab dan Muslim untuk mendukung dan menyediakan berbagai kebutuhan yang diperlukan untuk warga Palestina yang tengah berjuang."Kami tidak akan menerima pembagian ini," katanya kepada WAM, seperti dilansir 7daysinduba, Senin (17/11).

Dalam beberapa pekan terakhir, warga Palestina bentrok dengan polisi Israel di Masjid Al-Aqsa.

Kunjungan tentara Israel ke Situs Suci umat Islam tersebut memancing amarah warga Palestina yang menduga Israel bermaksud untuk mengubah Masjid Al-Aqsa tersebut.

Hamdallah juga memuji dukungan yang diberikan UEA terhadap Palestina selama ini.Hamdallah mengapresasi sumbangan senilai 200 juta dollar dari UEA untuk rekonstruksi Jalur Gaza.

Dia menyatakan harapannya bahwa dana tersebut akan dialokasikan untuk memperbaiki sejumlah infrastruktur yang rusak akibat serangan Israel.

Selama kunjungannya ke UEA, Hamdallah juga pergi ke makam almarhum Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan di Abu Dhabi dengan didampingi Menteri Lingkungan dan Air UEA Dr Rashid Ahmed bin Fahad.

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement