Selasa 18 Nov 2014 21:36 WIB

PM Jepang Serukan Pemilu Dipercepat

Rep: Gita Amanda/ Red: Julkifli Marbun
Bendera Jepang
Foto: techgenie.com
Bendera Jepang

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe secara luas diharapkan akan menyerukan pemilihan umum lebih awal, Selasa (18/11). Jika terlaksana pemilu akan maju dua tahun lebih cepat dari yang dijadwalkan.

BBC News melaporkan, ekonomi Jepang tengah mengalami kemerosotan. Abe berharap dengan memenangkan kembali pemilu akan memberinya mandat untuk menunda kenaikan pajak penjualan.

Abe terpilih dua tahun lalu, dengan rencana ambisiusnya untuk menghidupkan kembali perekonomian. Namun popularitasnya menurun, meski ia tetap diharapkan akan memenangkan kembali pemilu karena oposisi terpecah.

Laporan media Jepang mengatakan, Abe kemungkinan akan mengumumkan pemilu setelah bertemu anggota Partai Liberal Demokrat dan Partai Komeito yang merupakan koalisi mudanya pada Selasa. Setelah pertemuan kemungkinan Abe mengusulkan pemilu pada 14 Desember.

Kenaikan pajak penjualan di Jepang telah disahkan pemerintah sebelumnya pada 2012 lalu. Itu dilakukan untuk mengekang utang publik Jepang yang sangat besar.

Kenaikan pertama dari 5 persen menjadi 8 persen pada April lalu. Peningkatan kedua mencapai 10 persen, ditetapkan untuk Oktober 2015 mendatang.

Pihak oposisi mengatakan, rencana ekonomi Abe yang dikenal dengan Abenomics telah gagal.

"Jelas bahwa Abenomics tak memiliki dampak positif pada kehidupan masyarakat sama sekali," kata Banri Kaieda, pemimpin Partai Demokrat yang merupakan partai oposisi terbesar di Jepang.

Abe juga telah menjadi pendukung kuat untuk membangkitkan kembali pembangkit listrik tenaga nuklir Jepang. Sebelum bencana Fukushima pada 2011, nuklir menyumbang 30 persen untuk energi Jepang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement