Selasa 18 Nov 2014 22:07 WIB

Mesir Perluas Zona Penyangga setelah Temukan Terowongan Baru

Rep: C84/ Red: Julkifli Marbun
Bendera Mesir
Bendera Mesir

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Mesir akan memperluas zona penyangga di perbatasan Jalur Gaza menjadi satu kilometer menyusul penemuan terowongan bawah tanah sepanjang 800 hingga 1.000 meter.

Zona penyangga sengaja dibuat Mesir setelah meningkatnya aksi kekerasan sejak Presiden Mohamed Mursi digulingkan tahun lalu.

Mesir sendiri telah mengumumkan keadaan darurat di daerah perbatasan tersebut menyusul tewasnya 33 personel keamanan bulan lalu dalam dua serangan di Semenanjung Sinai, sebuah kawasan terpencil namun strategis yang berbatasan dengan Israel, Gaza dan Terusan Suez.

Mesir menegaskan akan mempercepat pembuatan zona penyangga di sepanjang perbatasan dengan menghancurkan pohon-pohon dan rumah-rumah warga yang akan dipindahkan ke wilayah lain.

Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan penghancuran terowongan bawah tanah yang dinilai kerap digunakan untuk menyelundupkan senjata dari Gaza kepada militan di Sinai.

"Sebuah keputusan diambil untuk meningkatkan zona penyangga di sepanjang perbatasan," bunyi pernyataan resmi dari kantor berita Mesir, MENA, Selasa (18/11).Warga Sinai yang direlokasi ke tempat lain mengeluhkan sikap Pemerintah Mesir.

Warga Sinai menganggap terowongan tersebut sangat penting untuk menopang kehidupan mereka. Selain itu, para warga juga menilai pembangunan zona penyangga hanya akan membuat kebencian terus berlangsung.

Sementara itu, Pemerintah Mesir menganggap adanya terowongan sebagai ancaman dan dapat mengganggu stabilitas keamanan negara.

Kekerasan militan di Sinai melonjak tajam sejak militer menggulingkan Mursi. Pemerintah Mesir telah memenjarakan ribuan orang yang dianggap terkait dengan organisasi teroris.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement