REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Para intelijen Barat tengah berupaya untuk mencaritahu militan ISIS yang terlihat dalam video yang memperlihatkan pemenggalan pekerja Amerika Serikat (AS), Abdul-Rahman Kassig (26) dan 18 tahanan Suriah lainnya.
Abdul-Rahman Kassig yang merupakan seorang mualaf menjadi sandera negara barat kelima yang dibunuh secara keji oleh ISIS.
Tabir tentang siapa militan ISIS yang berada di video tersebut perlahan mulai terkuak setelah Menteri Dalam Negeri Perancis Bernard Cazeneuve menyatakan bahwa besar kemungkinan terdapat seorang asal Perancis yang terlibat dalam pembunuhan keji tersebut.
"Penyelidikan sedang berlangsung, namun besar kemungkinan bahwa orang tersebut adalah Maxime Hauchard yang lahir pada 1992, berasal dari provinsi Eure dan berangkat ke Suriah pada 2013 setelah sempat tinggal di Mauritania pada 2012," ujar Cazeneuve, seperti dilansir Daily Mail, Selasa (18/11).
Abdul-Rahman Kassig sendiri tewas dalam keadaan terpenggal kepalanya. Video yang disebarkan ISIS menunjukan detik-detik menjelang pemenggalan korban. Namun, berbeda dengan video terdahulu dimana momen pemenggalan diperlihatkan, pada saat eksekusi Kassig, militan ISIS tidak menunjukan momen tersebut.