REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Partai Republik mendapat pukulan telak untuk pertama kalinya setelah menang dalam pemilihan beberapa waktu lalu. Kebijakan pertamanya untuk membangun pipa Keystone ditolak warga Kanada.
Dilansir dari AFP, Rabu (19/11) senat AS sempat menolak RUU persetujuan pembangunan pipa Keystine XL untuk membawa minyak mentah dari Kanada ke Kilang minyak di Teluk. Proyek ini telah lama tertunda. Kemenangan Republik merupakan prioritasnya mengelola energi.
Republik hanya butuh 60 suara dari 100 anggoa agar proyek ini dapat terlaksana. Penolakan pembangunan pipa, merupakan permainan politik pasca Pemilu awal November lalu.
Sekitar 45 anggota senat Partai Republik dan 14 anggota Partai Demokrat mendukung RUU. Mereka mendukung karena pembangunan ini dapat menambah ribuan pekerjaan dan Amerika memiliki sumber daya energi yang mandiri.
Tetapi anggota Senat Demokrat Barbara Boxer menentang keras pembangunan proyek ini karena khawatir merusak lingkungan. Republik akan membawa RUU ini pada voting Januari nanti untuk mendapatkan persetujuan.
"Demokrat sekali lagi menghalangi pelaksanaan proyek ini, padahal dari proyek ini akan membantu ribuan orang Amerika yang sedang mencari pekerjaan," ujar Senator Republik Mitch McConnell.
Dalam Kongres ke 114 nanti Republik akan bertindak lagi untuk meloloskan undang-undang tersebut. Pihaknya berharap mayoritas Republik memilih segera merealisasikan pembangunan di awal tahun baru.