Rabu 19 Nov 2014 20:53 WIB

ABC Terkena Pemotongan Anggaran 254 Juta Dolar selama 5 Tahun

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, ADELAIDE -- Menteri Komunikasi Australia, Malcolm Turnbull, telah mengumumkan bahwa ABC akan mengalami pemotongan anggaran sebesar 254 juta dolar selama 5 tahun ke depan.

Menteri Malcolm mengatakan, ABC akan menerima anggaran sebesar 5,2 milyar dolar selama periode itu – artinya mengalami pemotongan sebanyak 4,6%.

Ia menuturkan, anggaran operasional SBS akan dikurangi 25,2 juta dolar atau 1,7% selama periode yang sama. Dalam pidatonya di Adelaide, Menteri Malcolm merilis detil pemotongan anggaran dan ringkasan kajian efisiensi sebelumnya.

Ia mengatakan, pemotongan tersebut tak akan berakibat pada perubahan khusus di pemrograman. "Ada godaan bagi manajemen untuk menyalahkan Pemerintah atas beberapa perubahan program ini. Namun itu tindakan pengecut,” jelas Menteri Malcolm baru-baru ini.

“Manajemen ABC tahu bahwa mereka bisa menerima penghematan ini tanpa mengurangi sumber daya yang tersedia untuk pemrograman - selanjutnya mereka tahu bahwa Pemerintah dan Dewan Komisaris juga mengetahuinya," tambahnya.

Direktur Utama ABC, Mark Scott, diharapkan untuk menyampaikan dampak pemotongan anggaran ini, dalam beberapa hari ke depan. Menteri Malcolm mengatakan, lembaga penyiaran publik seharusnya tidak dibebaskan dari pemotongan anggaran yang berlaku bagi hampir semua departemen dan layanan pemerintah lainnya.

“Warga Australia-lah yang akan menilai apakah mereka menguntungkan secara bisnis atau tidak. Jutaan warga yang menonton ABC atau SBS setiap minggu-lah yang akan memutuskan, apakah pemerintah harus terus berinvestasi miliaran dolar di dua lembaga nasional besar ini, atas nama mereka," paparnya.

Menteri Malcolm mengakui, pemotongan anggaran ini akan berakibat pada pemotongan kerja di ABC. "Penghematan yang Pemerintah butuhkan dari ABC akan menghasilkan sejumlah pemotongan kerja dan Anda harus menunggu Mark Scott untuk menjelaskan ke mana mereka akan pergi," katanya.

Ia menambahkan, "Tapi yang jelas dalam bisnis ini, sebagian besar orang, upah, pengurangan, setiap upaya efisiensi, dan penghematan apapun, akan terjadi, sayangnya untuk individu yang terlibat, mereka kehilangan pekerjaan."

Menteri Malcolm juga mengatakan, ia tidak setuju dengan saran yang menyebut ABC seharusnya tidak terlibat dalam layanan digital dan online, yang sudah disediakan oleh operator komersil.

"Saya hanya merujuk ke UU ABC dalam Piagamnya. Disebutkan bahwa tugas ABC antara lain, untuk memberikan layanan media digital," katanya.

"Saya pikir, di abad ke-21 ini, itulah bagian yang harus dilakukan oleh organisasi media moderen manapun," tambahnya.

Pemimpin Oposisi, Bill Shorten, mengatakan, pemotongan anggaran tersebut adalah bagian dari agenda untuk melemahkan lembaga penyiaran publik.

"Ini adalah kasus yang jelas bahwa Tony Abbott berusaha menangkis kritik politik karena dia tak suka orang yang tidak setuju dengan pandangan sempitnya," ungkapnya.

"Ini adalah politik. Ini bukan tentang kepentingan terbaik penyiaran publik di negeri ini,” tegasnya.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement