REPUBLIKA.CO.ID, VIENNA -- Para pemimpin Arab bergabung bersama perwakilan dari agama lain untuk mengutuk kekerasan yang dilakukan ISIS pada sebuah konferensi yang diselenggarakan di Ibu Kota Austria, Vienna oleh Dialog Pusat Internasional Raja Abdullah untuk Antaragama dan Antarbudaya (KAICIID) pada Rabu (19/11) kemarin.
KAICIID yang didirikan pada Oktober 2011 oleh Raja Abdullah dibentuk untuk meningkatkan kerukunan antaragama.
"Beberapa organisasi yang berafiliasi dengan Islam sedang melakukan beberapa tindakan atas nama jihad. Ini sama sekali bukan Islam," ujar Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia Abdullah Al-Turki seperti dikutip oleh kantor berita Reuters.
"Inilah sebabnya kita menyesalkan dan sangat mengutuk perilaku tersebut yang kita lihat sangat bertentangan dengan Islam," katanya kepada undangan yang hadir seperti mufti besar Mesir, Libanon dan Yordania serta perwakilan atas beberapa gereja, Rabbi David Rosen dari Komite Yahudi Amerika, dan diplomat.
Menteri Luar Negeri Arab Saudi Nizar Madani mengecam munculnya aksi yang menggunakan terorisme dan kekerasan atas nama agama.
"Mereka mendatangkan malapetaka dan membunuh serta menghancurkan segala sesuatu. Islam tidak ada hubungannya dengan mereka," tegasnya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal KAICIID Faisal bin Muammar menekankan pentingnya persatuan dalam kekerasan yang dilakukan atas nama agama.
Dia menegaskan bahwa kejahatan yang dilakukan oleh ISIS di Irak dan Suriah tidak ada hubungannya dengan agama apapun. Dia menekankan bahwa umat beragama di seluruh dunia harus hidup berdampingan secara damai, menghormati satu sama lain.