REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pemilik tim sepak bola top Kolombia Envigado menggunakan klub tersebut serta pengaruh yang dimilikinya untuk membantu perdagangan narkotika dan melakukan pencucian uang oleh sebuah kartel berbahaya, kata Departemen Keuangan Amerika Serikat, Rabu (19/11).
Departemen Keuangan melemparkan tuduhan itu saat memasukkan 10 orang dan 14 pihak di Kolombia ke dalam daftar hitam atas "peranan aktif" mereka dalam membantu kartel La Oficina de Envigado, kata departemen itu dalam sebuah pernyataan.
Daftar hitam itu mencakup klub sepak bola Envigado dan sang pemilik klub, Juan Pablo Upegui Gallego.
Envigado adalah tim tempat bintang Real Madrid dan Piala Dunia, James Rodriguez, memulai karirnya.
Upegui Gallego merupakan "rekan kunci" di dalam kartel La Oficina, kata pernyataan itu, yang menyebutkan bahwa kelompok tersebut terlibat dalam perdagangan narkotika internasiona serta memberikan berbagai jasa, termasuk pengumpulan utang obat-obatan terlarang, pemerasan serta pembunuhan dengan bayaran kepada gerombolan-gerombolan Kolombia.
"Dengan adanya tindakan hari ini, semua aset pihak-pihak terkait, yang berada di Amerika Serikat atau di bawah kendali warga negara AS, dibekukan dan warga negara AS pada umumnya dilarang melakukan transaksi dengan mereka," kata pernyataan Departemen Keuangan.
"La Oficina telah menjalankan peranan kunci dalam perdagangan obat-obat terlarang dengan jumlah besar serta dalam kegiatan-kegiatan pencucian uang, dan tindakan ini membangun upaya-upaya yang terus berlangsung untuk menyasar kartel tersebut dari berbagai sisi," kata Adam Szubin, direktur Kantor Pengendalian Aset-aset Luar Negeri, melalui sebuah pernyataan.
Empat orang terkait diyakini terlibat secara langsung dalam kekerasan, pemerasan serta perdagangan narkotika mewakili La Oficina, kata Departemen Keuangan.
Mereka yang terlibat sebagian besar berada di kota Envigado dan Medellin.