Kamis 20 Nov 2014 16:57 WIB

Cina Tingkatkan Pendanaan RS Penuh Pasien Setelah Insiden Penusukan

Penusukan (ilustrasi)
Penusukan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Tujuh orang, termasuk enam perawat, ditikam sampai mati di satu asrama rumah sakit di Cina utara Kamis, kata kantor berita resmi Xinhua, terbaru dalam serangkaian serangan terhadap pekerja medis.

Seorang administrator rumah sakit adalah di antara mereka yang tewas dan beberapa perawat lainnya terluka parah dalam serangan itu, kata Xinhua.

Rumah sakit di Beidaihe itu adalah resor pantai dekat dengan Beijing yang disukai oleh anggota senior Partai Komunis yang berkuasa.

Seorang tersangka telah ditahan, menurut laporan Xinhua, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Satu serentetan serangan terhadap dokter dan perawat dalam dua tahun lalu telah mendorong kementerian kesehatan untuk memberikan tingkat keamanan yang lebih baik di rumah sakit.

Sementara pemerintah telah menggenjot produksinya belanja kesehatan, rumah sakit sering kewalahan dengan pasien.

Para dokter juga dibayar kurang layak, yang mengarah kepada korupsi dan kecurigaan bahwa staf lebih tertarik dalam membuat uang dengan resep obat yang tidak perlu dan pengobatan dibandingkan merawat orang sakit.

Banyak warga Cina lainnya tidak mampu membayar biaya perawatan kesehatan meskipun upaya pemerintah untuk menyediakan jaring pengaman dasar, yang juga mendorong serangan di masa lalu.

Data kementerian menunjukkan bahwa serangan kekerasan diarahkan pada para dokter dan petugas kesehatan lainnya dalam bentuk pemukulan, ancaman, penculikan, pelecehan verbal dan pembunuhan mencapai 17.243 kasus pada tahun 2010, tahun terakhir data tersebut tersedia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement