REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina menyerukan semua pihak menahan diri dan mencari langkah damai, pascaserangan di satu sinagog di Yerusalem, yang menewaskan lima warga Israel.
"Kami sangat menyesalkan, meyayangkan aksi penyerangan itu, dan meminta semua pihak menahan diri, dan menurunkan eskalasi," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Cina Hong Lei di Beijing, Kamis (20/11).
Ia mengatakan langkah dan pembicaraan damai merupakan hal terpenting untuk menyelesaian persoalan di wilayah tersebut, guna menjamin keamanan masyarakat dan mendorong perdamaian yang lebih permanen di kawasan itu.
Israel mulai tindakan keras di Yerusalem timur pada Rabu (19/11), sehari setelah serangan terhadap sinagog, yang menewaskan dua penyerang.
Sementara korban tewas dalam serangan terhadap sinagog, Selasa (18/11) lalu, bertambah menjadi lima orang, setelah seorang aparat kepolisian Israel meninggal dunia akibat luka berat yang dialaminya. Serangan tersebut dilakukan oleh dua orang Palestina yang bersenjatakan kapak dan pisau.
Sebelumnya, empat orang rabi Yahudi tewas di tempat kejadian dalam serangan ini. Tiga orang di antaranya merupakan warga negara Amerika Serikat.
Dua penyerang itu diidentifikasi sebagai saudara sepupu. Masing-masing bernama Ghassan dan Oday Abu Jamal. Keduanya berasal dari Yerusalem Timur. Pihak keamanan Israel menyatakan, pihaknya telah menembak mati keduanya di tempat kejadian.