Jumat 21 Nov 2014 05:13 WIB

Dolar AS Menguat, Harga Emas Turun

Emas batangan.
Foto: Prayogi/Republika
Emas batangan.

REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir turun pada Jumat (21/11) pagi WIB. Penurunan karena dolar AS menguat di tengah spekulasi bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga utamanya.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember, turun tiga dolar AS atau 0,25 persen, menjadi menetap di 1.190,9 dolar AS per ounce.

Para analis mengatakan emas berjangka jatuh di tengah spekulasi bahwa the Fed akan menaikkan suku bunga. Sedangkan bank sentral Jepang mempertahankan rekor stimulusnya dan dolar memperpanjang posisi tertinggi tujuh tahunnya terhadap yen.

Sementara itu, data ekonomi positif yang dirilis Kamis menunjukkan bahwa pemulihan ekonomi AS lebih baik dari yang diperkirakan. Sehingga melumpuhkan permintaan untuk emas berjangka.

Laporan yang dirilis Kamis oleh Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan, dalam pekan yang berakhir 15 November, angka pendahuluan untuk klaim awal disesuaikan secara musiman adalah 291 ribu. Atau turun dua ribu dari tingkat yang direvisi pekan sebelumnya.

Selain itu, berita tentang usulan yang bisa mengharuskan bank sentral Swiss meningkatkan kepemilikannya di emas batangan kehilangan dukungan. Sehingga menaikkan harga emas.

Perak untuk pengiriman Desember kehilangan 15,7 sen atau 0,96 persen, menjadi ditutup pada 16,137 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik 6,3 dolar AS atau 0,53 persen, menjadi ditutup pada 1.205,6 dolar AS per ounce.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement