REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jumlah partisipasi pelajar Indonesia yang menempuh pendidikan di Amerika, terus meningkat. Itu terlihat dari jumlah masyarakat Indonesia yang belajar di AS tahun 2014 sebanyak 7,921 dibanding tahun 2013 yang jumlahnya sebanyak 7,670 pelajar.
Meski peningkatannya belum terlalu signifikan, Kedutaan Besar AS di Indonesia akan selalu meningkatkan sosialisasi agar para pelajar Indonesia dapat menyiapkan diri untuk belajar di Amerika sejak dini.
"Meskipun Indonesia tidak terlalu dekat dengan AS, Indonesia dan AS memiliki banyak persamaan," kata Asisten Press Atase Kedutaan Besar Amerika Serikat Joy M. Sakurai kepada Republika, Jumat (21/11) usai acara berbagi cerita dan pengalaman para mahasiswa Muslimah Indonesia yang menempuh pendidikan di AS.
Acara tersebut merupakan bagian dari rangkaian acara Departemen Luar Negeri dan Departemen Pendidikan AS bertajuk International Education Week alias Pekan Pendidikan Internasional ke-15 yang berlangsung 17-21 November 2014.
Dikatakannya, masyarakat Indonesia dan AS sama-sama beragam, pluralistik, makanya mereka semua bisa berinteraksi dengan baik dan merasa kerasan belajar di sana.
Masyarakat AS, lanjut dia, adalah masyarakat yang beragam. Mereka siap menyambut siapa saja dari seluruh dunia dengan tangan terbuka, dan menjadikan para pendatang itu merasa seperti di rumah sendiri ketika berada di AS.
Ia pun berharap, akan ada lebih banyak lagi pelajar Indonesia yang belajar di AS begitu pun sebaliknya. Sebab lembaga pendidikan di Amerika sangat banyak dan terbuka dalam menjaring siswa terbaik dari Indonesia untuk dididik.
"Yang kerap menjadi penghambat adalah masalah penyebaran informasi dan beasiswa, ini yang ingin kita giatkan," tuturnya.