REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Militer Ukraina Jumat (21/11) menuduh Rusia menembaki wilayahnya untuk pertama kali sejak penandatangan satu perjanjian gencatan senjata awal September.
"Pada hari belakangan ini, untuk pertama kali sejak penandatanganan perjanjian Minsk, penembakan wilayah Ukraina dimulai kembali dari pihak Federasi Rusia," kata juru bicara militer Ukraina Andriy Lysenko.
Lysenko mengatakan peluru artileri ditembakkan dari desa Manotsky di daerah Rostov Rusia menghantam satu pos perbatasan di daerah Lugansk yang telah porakporanda akibat perang itu.
Kiev dan Barat menuduh Moskow mengerahkan pasukan dan senjata untuk memperkuat pemberontak pro-Rusia di wilayah timur dalam perang yang telah menewaskan sekitar 4.300 orang sejak April.
Lyenko mengatakan kesatuan-kesatuan tentara Rusia berada di wilayah Ukraina dan formasi-formasi para petempur separatis sedang memperkuat posisi-posisi mereka dan tembakan senjata lebih berat terlihat di arah kota pelabuhan Mariupol yang dikuasai pemerintah.
Moskow membantah terlibat dalam pertempuran di wilayah timur itu pihaknya hanya memberikan dukungan politik pada kelompok separatis itu.
Kiev dan pemberontak menandatangani satu perjanjian gencatan senjata yang didukung Rusia pada 5 September tetapi perjanjian itu tidak dapat menghentikan pertempuran di wilayah itu dan sekitar 1.000 orang lagi tewas sejak gencatan senjata itu, kata PBB.
Sebelum gencatan senjata itu, Kiev sering menuduh Rusia melancarkan serangan melintasi perbatasan itu.