Sabtu 22 Nov 2014 19:06 WIB

Soal Masjid Aqsa, Jokowi-JK Diimbau Turun Tangan

Rep: c60/ Red: Mansyur Faqih
 Ratusan warga Palestina berunjuk rasa memprotes peziarah yahudi yang masuk ke dalam Komplek Masjid Al Aqsa di Jerusalem, Rabu (15/10). (Reuters/Ammar Awad)
Ratusan warga Palestina berunjuk rasa memprotes peziarah yahudi yang masuk ke dalam Komplek Masjid Al Aqsa di Jerusalem, Rabu (15/10). (Reuters/Ammar Awad)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tokoh pendidikan Islam, Tuty Alawiyah mengimbau pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) untuk tidak berdiam diri dalam pembatasan akses ke Masjidil Aqsa oleh Israel.

Keterlibatan pemerintah Indonesia dinilai penting. Mengingat Indonesia merupakan negara dengan rata-rata penduduk Muslim terbanyak di dunia. 

"Pemerintah perlu turun tangan mengenai hal pembatasan shalat di Masjidil Aqsa ini,” ujar Tuty kepada Republika, Jumat (21/11).

Tidak hanya Indonesia, Tuty juga mengimbau seluruh negara yang menghendaki kemerdekaan Palestina untuk turun tangan dalam persoalah ini. “Semua negara-negara perlu turun juga,” imbuh dia. 

Dia mengungkapkan, banyak negara serupa juga mengecam keras perilaku Israel terhadap Palestina. Sebagaian negara di Eropa juga mendukung berdirinya negara Palestina. 

"Kita melihat Israel semakin brutal terhadap Masjidil Aqsa," ujarnya.

Masjidil Aqsa, kata Tuty, merupakan aset semua umat yang tidak boleh dibatasi dari kalangan tertentu saja. Namun Israel menunjukkan sikap kesewenang-wenangan, terutama terhadap pemeluk agama Islam.

"Apalagi jangan sampai ada rencana Masjidil Aqsa akan dihancurkan dan dipugar," ujar dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement