Ahad 23 Nov 2014 15:37 WIB

Komunitas dari Beragam Etnis dan Agama Bentuk Tim Respons Antifanatisme

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, VICTORIA -- Sekelompok relawan bersama-sama memberikan dukungan terhadap komunitas Muslim yang belakangan rumah ibadahnya menjadi target dari serentetan serangan grafiti.

Tim Respons Anti-Fanatisme demikian kelompok relawan tersebut menamakan dirinya, berdiri di luar sebuah kuil Sikh yang menjadi sasaran serangan grafiti dan disemprot dengan cat bertuliskan pesan anti-Muslim tiga minggu yang lalu, lantaran pelaku menduga itu adalah sebuah masjid. Insiden itu diikuti insiden serupa lainnya di dua masjid Perth dan sekolah Islam yang dicat dengan slogan-slogan anti Islam termasuk "larang Islam".

Anggota kelompok tim anti-fanatisme yang berasal dari Victoria, Martin-Iverson mengatakan kelompoknya akan hadir untuk memberikan tanggapan atau penjelasan setiap kali terjadi insiden semacam ini terjadi di masa depan.
 
"Yang hendak kami lakukan adalah kami memperkenalkan anggota kami yang berasal dari etnis dan agama minoritas adalah tidak semua orang di masyarakat Australia bersikap fanatik dan ada juga sekelompok warga yang prihatin yang tidak keberatan dan menyambut warga beragama Islam, Sikh....komunitas warga dari beragam agama dan etnis, kami merayakan keragaman yang dibawa oleh kelompok imigran,"katanya belum lama ini.

 
"Kami hendak memastikan kepada rekan kami sesama warga di Australia kalau mereka adalah tetangga kami, mereka adalah teman kami dan kami tidak akan bersikap toleran terhadap apapun bentuk sikap rasis, fanatisme dan serangan yang memalukan,'
 
Martin-Iverson mengatakan anggota komunitas muslim dan kristen yang lain ikut bekerjasama dengan anggota dari komunitas sikh untuk membersihkan grafiti rasis tersebut.

"Kami ternyata cukup terkait satu sama lain meski berasal dari komunitas agama yang berbeda dan dengan demikian kami hendak memberitahukan orang kalau kami sangat senang dapat bergabung dan terlibat dalam kegiatan ini, pakaian kami agak basah dan kotor dan kami hendak memastikan kepada para tetangga kami kalau kami bagian dari mereka dan akan senang membantu mereka," katanya.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement