REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- RUU kontroversial yang dikeluarkan Israel diyakini banyak pihak akan semakin memperkeruh situasi yang tengah memanas. Kabinet Israel dilaporkan telah menyetujui RUU yang memproklamirkan bahwa Israel adalah negara Yahudi dan hanya penganut Yahudilah yang berhak berada di dalamnya. Dengan begitu, warga Israel yang menganut agama Islam dan Nasrani hanya akan menjadi warga kelas dua di Israel.
Meski RUU tersebut masih harus disetujui parlemen Israel sebelum disahkan, keputusan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu merancang RUU tersebut menjadi bara panas ditengah kondisi yang terus memanas. Keputusan kontroversial Netanyahu juga mendapat protes keras dari lawan politiknya yang menginginkan negaranya lebih moderat.
Sementara itu, Liga Arab baru akan mengadakan pertemuan luar biasa pada pekan depan untuk membahas situasi di wilayah Palestina, termasuk lahirnya 'RUU Rasis' ala Israel. Pertemuan yang rencananya akan dilangsungkan pada (29/11) mendatang digelar menyusul merebaknya ketegangan yang terjadi di berbagai tempat di Palestina dan Israel.
"Para Menteri Luar Negeri anggota Liga Arab akan membahas kerusuhan terbaru serta rencana Palestina untuk mendapatkan keanggotaan dalam badan PBB," ujar Wakil Ketua Liga Arab Ahmed Ben Helli kepada wartawan, seperti dilansir //Arab News//, Senin (24/11).