REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Para diplomat mengatakan pembicaraan tentang program nuklir Teheran akan dilanjutkan pada tahun depan setelah negosiator gagal meraih kesepakatan akhir. Negosiator nuklir telah gagal memenuhi batas waktu Senin (24/11)untuk kesepakatan yang akan meredakan kekhawatiran internasional tentang program nuklir Iran.
Para diplomat mengatakan siap untuk memperpanjang negosiasi untuk perjanjian yang komprehensif hingga Juli 2015.
Iran dan enam kekuatan yaitu Amerika Serikat, Cina, Rusia, Inggris, Perancis ditambah Jerman (P5 1) - telah bernegosiasi selama enam hari untuk mengubah kesepakatan sementara yang dicapai dengan Republik Islam tahun lalu. Enam negara tersebut ingin Teheran untuk melihat kembali program nuklirnya dengan imbalan pencabutan sanksi.
Dikutip dari Reuters, seorang diplomat Barat melaporkan negosiator berharap kesepakatan pada ‘potongan politik’ bisa dicapai pada bulan Maret.
"Beberapa kemajuan telah dibuat,tapi kita perlu membahas beberapa masalah dengan ibukota kami. Kami akan bertemu lagi sebelum tahun baru. Ini adalah proses yang berkelanjutan," kata diplomat yang terlibat dalam pembicaraan.
Menteri Luar Negeri AS John Kerry sebelumnya telah mengatakan di Wina bahwa ‘kesenjangan serius’ tetap terjadi di antara mereka dan Iran.
Para pejabat Iran menolak untuk mengurangi volume uranium. Negara-negara Barat masih khawatir Iran akan mengembangkan senjata nuklir dengan kedok mengembangkan energi untuk penggunaan sipil.