REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- PBB menyatakan rasa pesimistisnya akan pengendalian Ebola yang dicanangkan dapat tercapai per 1 Desember mendatang. Ketua Misi PBB untuk Tanggap Darurat Ebola (UNMEER), Anthony Banbury mengatakan bahwa meningkatnya jumlah kasus di Sierra Leone membuat UNMEER tidak yakin bahwa target yang sudah direncanakan dapat terwujud.
Sebelumnya, PBB melalui UNMEER memiliki tujuan untuk pembalikan lengkap dari tingkat infeksi dan nol kasus di semua negara. Sementara itu, target jangka pendek UNMEER bertujuan untuk mengelola dan mengobati 70 persen kasus Ebola dan membuat aman 70 persen penguburan per 1 Desember.
Melalui UNMEER, PBB terus menggenjot bantuan medis di lapangan dan keuangan bagi sejumlah negara yang terkena dampak Ebola. Selain itu, pemantauan pengujian dari laboratorium terhadap vaksin eksperimental Ebola terus dilakukan yang Badan Kesehatan Dunia (WHO), dapat didistribusikan ke seluruh Afrika Barat pada awal Januari 2015.
Meski target yang direncanakan per 1 Desember terancam gagal, Banbury mengatakan telah terjadi kemajuan yang cukup pesat di sejumlah negara yang terjangkit virus Ebola.
"Kami (UNMEER) akan melewati 1 Desember sebagai sasaran kami sebelumnya. Kami akan menyesuaikan situasinya di lapangan," katanya dalam sebuah wawancara kepada Reuters, Selasa (25/11).
WHO menyatakan hingga kini, korban tewas akibat Ebola tercatat telah meningkat menjadi 5.459 dari 15.351 kasus yang diidentifikasi di delapan negara. Kasus terbanyak berada di Guinea, Sierra Leone dan Liberia.
Banbury mengatakan wilayah yang menjadi perhatian terbesar berada di sejumlah pedesaan di Sierra Leone serta Kota Makeni, Pelabuhan Loko, dan Kota Freetown.
Ia menambahkan bahwa untuk memerangi kasus di wilayah pedesaan, petugas kesehatan mengerahkan unit respon cepat lengkap dengan spesialis dan peralatan yang dapat diterbangkan dengan helikopter ke desa-desa terpencil pada pertolongan pertama dari penyebaran penyakit.Menurutnya, UNMEER didirikan untuk memberikan koordinasi, kebijakan dan logistik bukan untuk mengobati pasien.
Dibutuhkan lebih banyak sumber daya untuk menghentikan Ebola secepat mungkin namun penekanannya adalah pada saat mengalokasikan sumber daya yang ada dengan cara yang cerdas. Dia mengatakan pengawasan untuk mencegah penyebaran lintas batas Ebola harus juga ditingkatkan, mengingat transmisi dari Guinea ke Mali, di mana sedikitnya enam orang tewas.