REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Massa berkumpul di seluruh wilayah Amerika Serikat menentang putusan pengadilan yang tidak mendakwa polisi penembak remaja kulit hitam Michael Brown, Rabu (26/11).
Demonstrasi dari New York hingga Seattle berlangsung damai. Para demonstran membawa berbagai poster dan meneriakkan kecaman mereka.
Dikutip dari BBC, di wilayah sekitar St Louis, Ferguson, 2.200 tentara Garda Nasional diterjunkan untuk menghentikan bentrokan lebih lanjut. Sebelumnya, Senin lalu, polisi dan warga terlibat bentrok.
Polisi kulit putih penembak Brown, Darren Wilson mengatakan dia memiliki kesadaran penuh saat menembak. Berbicara di publik untuk pertama kalinya kepada ABC News, Wilson mengatakan dia tidak ada yang bisa ia lakukan selain menembak.
"Alasan saya memiliki kesadaran penuh adalah karena saya melakukan pekerjaan saya dengan benar," ujar dia.
Wilson menggambarkan Brown sebagai seorang pria yang kuat. Dia mengatakan dirinya layaknya anak berusia lima tahun yang berpegangan pada Hulk Hogan, seorang pegulat.
Dia menolak kesaksian yang mengatakan Brown mengangkat tangannya sebelum ditembak. Dia juga menyangkal aksinya dipengaruhi ras.
Sebagian besar warga Ferguson adalah keturunan Afrika-Amerika. Mereka menuntut Wilson didakwa dengan pembunuhan.
Dengan tiga kali lipat jumlah tentara, situasi di Ferguson tenang pada Selasa. Pengunjuk rasa sempat menutup jalan utama di St Louis dan berunjuk rasa di luar gedung pengadilan.
Di New York, pendemo menutup sebentar Jembatan Brooklyn dan menyebabkan lalu lintas terganggu di jalan lain. Demonstrasi juga terjadi di Atlanta, Boston, Los Angeles dan kota-kota lain.
Ratusan orang menghentikan lalu lintas di Cleveland, Ohio dalam demonstrasi berbeda. Mereka mengecam penembakan yang menewaskan bocah 12 tahun oleh polisi.
Sebuah mobil menabrak demonstran yang memblokir jalan di Minneapolis dan melukai satu orang. Protes juga terjadi di luar kantor Wali Kota Chicago Rahm Emanuel. Mereka membawa slogan "Nyawa Warga Kulit Hitam Berharga".
Dari Chicago, Presiden Barack Obama mengatakan tidak ada pengecualian bagi perilaku merusak dan tindakan kriminal karena membuat rusuh. Dia menambahkan mereka yang bertanggung jawab harus diadili.
"Frustrasi telah mengakar dalam banyak komunitas warga kulit hitam yang merasa hukum kita tidak ditegakkan secara seragam atau adil," kata Obama.
Ia mengatakan telah memerintahkan Jaksa Agung Eric Holder untuk melihat langkah-langkah apa yang bisa diambil untuk membangun kepercayaan masyarakat dan memastikan penegakan hukum yang adil.