REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Militer Suriah pada Rabu (26/11) menewaskan 50 petempur oposisi dalam satu penyergapan di pinggiran timur Ibu Kota Suriah, Damaskus, kata stasiun televisi nasional negeri tersebut.
Gerilyawan itu sedang berusaha pindah dari Kota Kecil Maida'a, Ghouta di pinggiran timur Damaskus, menuju Kota Kecil Dumair, kata stasiun TV tersebut. Ditambahkannya, tentara Suriah menewaskan 50 petempur dalam "penyergapan yang sempurna".
Militer Suriah telah lama terlibat pertempuran yang berlarut melawan gerilyawan di pinggiran timur Damaskus.
Secara terpisah, tentara Suriah menewaskan puluhan anggota kelompok yang memiliki hubungan dengan Alqaidah di sekitar Kota Kecil Nubul dan Zahra di Provinsi Aleppo, Suriah Utara, kata kantor berita resmi Suriah, SANA.
Kelompok fanatik itu belum lama ini telah melancarkan serangan besar terhadap kedua kota kecil tersebut --yang dihuni oleh pengikut faham Syiah.
Namun, Pasukan Pertahanan nasional (NDF), milisi pro-pemerintah, di kota tersebut sejauh ini berhasil mempertahankan kota kecil itu, kata Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis pagi.
Krisis Suriah telah berlangsunr sejak 2011, tanpa tanda mereda sekalipun masyarakat internasional berupaya untuk mengakhirinya.
Konflik itu telah bertambah rumit ketika kelompok ultra-nasionalis --seperti Negara Islam (IS0 dan Front An-Nusra-- terlibat dalam pertempuran untuk mengejar tujuan mereka sendiri di negara yang dicabik perang tersebut. Lebih dari 190.000 orang dilaporkan telah tewas dan jutaan orang lagi kehilangan tempat tinggal selama perang yang berlangsung lama di negeri itu.