Kamis 27 Nov 2014 23:11 WIB

Bom Bunuh Diri Serang Kedutaan Besar Inggris di Kabul

Rep: c84/ Red: M Akbar
Kekerasan masih melanda Libya dimana markas keamanan menjadi sasaran bom bunuh diri. (ilustrasi)
Foto: Reuters/Esam Omran Al-Fetori
Kekerasan masih melanda Libya dimana markas keamanan menjadi sasaran bom bunuh diri. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Bom bunuh diri dilaporkan telah menyerang sebuah kendaraan Kedutaan Besar Inggris di Kabul, Kamis (27/11). Pejabat setempat mengatakan bahwa sedikitnya dua pengamat Afghanistan tewas dalam serangan tersebut.

Seorang polisi di tempat kejadian mengatakan bahwa sebuah kendaraan Kedutaan Inggris diserang dan melukai beberapa orang. 

Juru bicara polisi Kabul Hashmat Stanakzai mengatakan,"Laporan awal kami menunjukkan bahwa setidaknya dua warga sipil tewas dan lebih dari 10 terluka dalam serangan bunuh diri tersebut," ujarnya, seperti dilansir //Al Ahram//, Kamis (27/11).

Sementara itu juru bicara Kedutaan Besar Inggris mengatakan kepada //AFP// bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan pihak berwenang Afghanistan. Ledakan besar terdengar di Kabul dan segumpal asap terlihat di udara di atas lokasi serangan di Jalan Jalalabad.

Serangan ini terjadi tiga hari setelah dua tentara AS tewas dalam serangan bom di Kabul. Situasi keamanan di Ibu Kota Afghanistan dikabarkan terus memburuk setelah pasukan asing mengakhiri misi tempur mereka melawan Taliban. Taliban mengatakan mereka berada di balik serangan bom bunuh diri tersebut dan mengklaim telah menewaskan banyak orang asing. 

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement