Jumat 28 Nov 2014 15:22 WIB

Sebagian Wilayah Gaza Terendam Banjir

Pelangi muncul diatas sebuah masjid di Beit Lahiya, Gaza, Selasa (25/11).    (EPA/Mohammed Saber)
Pelangi muncul diatas sebuah masjid di Beit Lahiya, Gaza, Selasa (25/11). (EPA/Mohammed Saber)

REPUBLIKA.CO.ID,  GAZA -- Sebagian wilayah Jalur Gaza terendam banjir. Ini terjadi sebagai akibat hujan deras dan cuaca ekstrim. Demikian dilaporkan relawan Indonesia di Gaza, Abdillah Onim, dalam pesan singkat kepada ROL, Jumat (28/11).

Onim menjelaskan, sejak awal November Palestina termasuk wiayah Jalur Gaza mulai memasuki musim dingin dan seperti biasanya musim dingin akan berlangsung hingga 4 bulan yaitu sampai bulan Maret tahun 2015.

Warga Jalur Gaza baru saja lepas dari cobaan yaitu agresi Israel yang berlangsung selama 51 hari dengan menewaskan lebih dari 2.163 orang serta melukai lebih dari 11.000 orang, kini warga Gaza harus menerima cobaan yaitu setiap tahun di musim dingin mulai berlangganan banjir.

"Wilayah Jalur Gaza sangat berbeda dengan wilayah Jakarta dimana Jakarta banjir parah jika mendapat kiriman dari air dari Bogor, sedangkan Gaza memang benar hujan adalah salah satu karunia Allah sWT bagi Umatnya," kata dia.

 

"Akan tetapi jika hujan lebat mengguyur berhari-hari sedangkan saluran air tidak memadai dan penampungan air limbah tidak dapat menampung derasnya air hujan di tambah lagi membuang sampah sembarangan maka wilayah tersebut akan terendam banjir."

Sejak 5 hari lalu hingga kini, wilayah Gaza diguyur hujan deras disertai angin gurun yang sangat kencang, sesekali hujan es sedangkan suhu udara selalu berubah dari 7,9,15 hingga 18 derajat celcius.

Dari hasil penelusuran , ada beberapa wilayah di Gaza mulai terendam banjir dengan ketinggian 1 meter, bahkan ada beberapa dataran rendah yang ketinggian air mencapai 1,5 Meter seperti di wilayah Syeikh Ridwan Gaza City, Sijaiyah Gaza timur dan Muaskar Jabalia Gaza utara, Rafah Gaza selatan dan beberapa wilayah Gaza lainnya.

Sebagian  warga sudah mulai mengungsi ke tempat dataran tinggi atau pergi ke sanak keluarga mereka yang memang berdomisili di dataran tinggi.

Wilayah Jalur Gaza dengan luas wilayah 375 Kilometer persegi seluasa Jakarta Pusat saja, di diami lebih 1,8 juta jiwa, 57 persen dari 1,8 juta jiwa adalah penaggangguran, lebih dari 80 persen dari warga Gaza makan dan minum mereka harapkan dari bantuan dari Negara lain termasuk Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement