Jumat 28 Nov 2014 19:13 WIB

Kemerdekaan Palestina Jadi Prioritas Indonesia

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Winda Destiana Putri
bendera palestina
Foto: www.worldbulletin.net
bendera palestina

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gelombang dukungan untuk pengakuan negara Palestina datang dari seluruh penjuru dunia, termasuk Indonesia. Menteri Luar Negeri Indonesia Retno L P Marsudi mengatakan pemerintahan baru Joko Widodo dan Jusuf Kalla menjadikan isu Palestina sebagai prioritas.

"Mungkin tidak ada isu internasional yang lebih penting dan dekat dengan kita selain Palestina," kata Retno dalam seminar Internasional Solidaritas untuk Palestina, Jumat (28/11).

Menurutnya, kolonialisme di Palestina harus segera diberantas karena melanggar kemanusiaan dan keadilan.

Retno mengatakan kesejahteraan dan kedamaian rakyat Palestina masih jauh dari kenyataan. Salah satu penyebabnya adalah okupasi ilegal oleh Israel.

"Indonesia akan terus bergabung dengan komunitas Internasional untuk mengakhiri okupasi ilegal Israel," kata dia.

Indonesia mengutuk keras agresi militer yang dilakukan Israel termasuk provokasi di Al Aqsa. Retno mengatakan hal tersebut sangat tidak bisa diterima, melanggar perdamaian dan keamanan.

Duta besar Palestina untuk Indonesia, Fariz N Mehdawi mengatakan permasalahan di Palestina sangat serius. "Kita harus optimis dan tetap berharap bahwa kolonialisme akan diakhiri," katanya. Mehdawi yakin Palestina akan mencapai kemerdekaan.

Menurutnya, semua pihak di Palestina terus berusaha menapaki upaya untuk mencapainya. "Itu bukan sesuatu yang instan langsung didapat, tapi diperjuangkan, kami terus menjalani prosesnya," kata dia.

Presiden Indonesia, Joko Widodo dalam pernyataannya sebelumnya mengatakan Indonesia selalu mendukung rakyat Palestina mendapatkan kemerdekaannya sebagai negara dengan Yerusalem Timur sebagai ibukota.

Hubungan Palestina dengan Indonesia telah sangat dekat seiring pengakuan negara Palestina yang telah dilakukan beberapa saat paska Indonesia merdeka. Retno mengatakan hubungan diplomatik terus berlanjut baik hingga saat ini.

Terbukti dari segala macam dukungan untuk Palestina secara resmi dari pemerintah maupun rakyat Indonesia secara luas. Ia mengatakan pembukaan konsulat di Ramallah akan dilakukan sangat segera, tanpa menjelaskan lebih detail.

"Kita terlibat kerjasama Capacity Building dalam berbagai bidang," kata Retno. Beberapa langkah konkrit diantaranya membuka fasilitas medis pusat jantung Indonesia, Al Shifa di Jalur Gaza dan rumah sakit Mer-C juga menyediakan bantuan dana untuk kemanusiaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement