Sabtu 29 Nov 2014 12:36 WIB

Tiga Orang Tewas Dalam Demo di Mesir

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Winda Destiana Putri
Juru bicara militer Mesir, Kolonel Ahmed Ali.
Foto: EPA/Khaled Elfiqi
Juru bicara militer Mesir, Kolonel Ahmed Ali.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Seorang Jenderal Militer Mesir terbunuh karena serangan yang dilakukan militan terkait ISIS dalam bentrokan di sekitar Mesir, Jumat (28/11) kemarin. Dua orang tentara lain ikut tewas dan 28 lainnya luka-luka.

Nama Jenderal dan tentara yang tewas tidak dipublikasikan. Reuters melansir, Sabtu (29/11) sang Jenderal meninggal ketika pria bersenjata menembak mereka dari dalam mobil di tempat parkir dekar Gesr Al Suez. Dua tentara terluka, namun salah satu akhirnya tewas.

Pihak berwenang mengatakan pasukan keamanan sedang mengamankan demonstrasi yang dilakukan Salafi garis keras. Mereka berdemo meminta pemerintahan Presiden Abdel Fattah Al Sisi diturunkan.

Protes terjadi di Matariya yang merupakan titik penting Kairo. Petugas keamanan mengatakan satu orang warga sipil tewas di sana. Namun, demonstrasi di sana terbilang cukup kecil. Hanya sekitar 100-200 orang yang berkerumun berunjuk rasa.

Kementerian Luar Negeri mengatakan mereka mendeteksi 10 rencana pengeboman dan menahan 224 orang di seluruh negeri pada Jumat. Satu orang petugas tewas tertembak di Alexandria dan satu bom meledak melukai empat orang polisi di Nile Delta, kota Sharqiya.

Di kota Al Arish, provinsi Sinai, sebuah bom melukai enam polisi. Kekerasan juga terjadi di kota selatan Beni Soueif dan Kafr Sheikh di Delta. Kelompok militan Ansar Bayt Al Maqdis mengaku bertanggungjawab atas beberapa serangan, termasuk menembak jenderal, serangan bom Sinai dan lainnya di provinsi Qalyubiyah.

Ansar telah berjanji setia pada ISIS. Sejak Mohammed Morsi terguling dari posisi Presiden, Mesir diguncang pendukungnya yaitu Ikhwanul Muslimin. Pengadilan Mesir telah menghukum ribuan dari mereka dalam dakwaan hukum mati dan penjara.

Namun, Front Salafi menggunakan cara keras untuk mengkritik Sisi yang dianggap sekuler. Mereka juga merencanakan protes membangkitkan generasi muda Muslim untuk menurunkan Sisi dari jabatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement