REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Beberapa pria tak dikenal yang bersenjata menembak hingga tewas seorang pemimpin senior politik di Pakistan Selatan pada Sabtu, kata polisi.
Khalid Mehmood Soomro, Sekretaris Jenderal Jamiat Ulema-e-Islam di Provinsi Sindh, diserang saat Shalat Subuh di dalam sekolah agamanya di Sukkur, satu kota utama.
Polisi mengatakan Soomro sedang shalat di satu masjid di dekat rumahnya saat beberapa pria bersenjata memasuki rumahnya dan memberondong dia.
Pria bersenjata tersebut melarikan diri dan belum ada kelompok yang mengaku bertanggung-jawab atas serangan itu. Polisi mengatakan sedang menyelidiki motif di balik pembunuhan tokoh senior tersebut.
Polisi mengatakan dua penjaga tidak ada ketika serangan pagi hari itu terjadi, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu sore. Seorang penjaga sedang tertidur dan seorang lagi sedang bersiap melaksanakan shalat, kata polisi.
Para dokter mengatakan tubuh Soomro diterjang empat peluru dan ia meninggal ketika sedang dibawa ke satu rumah sakit tak jauh dari rumahnya.
Soomro berada di Sukkur untuk menghadiri satu kegiatan. Beberapa sumber keluarga mengatakan ia dijadwalkan menghadiri perkawinan putranya pada Ahad.
Partai JUI-F mengumumkan satu hari protes di seluruh negeri itu pada Sabtu, kata Sekretaris Jenderal Partai tersebut Abdul Ghafoor Haidry.
Pendukung JUI-F menggelar demonstrasi di Sukkur dan menghalangi jalan raya utama, yang menghubungkan Kota Pelabuhan Karachi dengan wilayah tersebut.
Demonstran menuntut ditangkapnya para pembunuh.
Ketua JUI-F Maulana Fazal ur Rehman menuntut pemerintah menyelidiki pembunuhan itu dan menangkap mereka yang berada di belakangnya.