REPUBLIKA.CO.ID,JENEWA -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merilis data terbaru korban infeksi virus mematikan ebola.
Dikutip dari CBC, Sabtu (29/11), data terbaru tersebut menunjukkan peningkatan lebih dari seribu kematian sejak laporan dua hari sebelumnya. Sebagian besar kematian baru terjadi di Liberia. Namun, jumlah tersebut sepertinya termasuk kematian yang sebelumnya tidak dilaporkan.
Bukan perkara gampang untuk memperoleh data tersebut. WHO telah memperingatkan angka itu tidak mencerminkan jumlah sebenarnya penderita yang sakit atau tewas akibat ebola.
Liberia tercatat sebagai negara dengan kasus dan kematian terbanyak. Namun, tingkat infeksi mengalami penurunan. Ebola kini menyebar paling cepat di Sierra Leone.