REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- Perdana Menteri Taiwan Jiang Yi-huah mengundurkan diri setelah partai berkuasa Nationalist Kuomintang (KMT) mengalami kekalahan besar dalam pemilihan umum lokal, Sabtu (29/11).
Dikutip dari Al Jazirah, ia mengumumkan pengunduran dirinya dalam sebuah konferensi pers singkat. Dia mengaku tindakan itu dia ambil sebagai bentuk pertanggungjawaban politik atas kekalahan besar.
Hasil sementara menunjukkan KMT kalah di lima dari enam kota di Taiwan. Kekalahan ini membuat nasionalis harus bekerja keras dalam pemilihan presiden pada 2016. Kekalahan tersebut juga membahayakan enam tahun enam tahun perundingan penting dengan Cina yang telah menghasilkan 21 perjanjian.
Sebanyak 11.130 kursi diperebutkan di kota, kabupaten, dan desa. Menurut Komisi Pemilihan Umum Pusat, partisipasi pemilih antara 65 dan 70 persen.
Sebagian besar perhatian dalam pemilihan lokal terbesar di Taiwan tersebut berfokus pada persaingan wali kota Taipei. Kursi wali kota akhirnya dimenangkan oelh kandidat independen yang didukung oposisi DPP. Setiap presiden Taiwan pernah menjadi wali kota Taipei.