Ahad 30 Nov 2014 15:23 WIB

ISIS Serang Kobani dari Turki

Rep: Gita Amanda/ Red: Mansyur Faqih
Kelompok bersenjata ISIS.
Foto: AP
Kelompok bersenjata ISIS.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT-- Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) melancarkan serangan ke kota perbatasan Suriah Kobani dari Turki, Sabtu (29/11). Namun Turki membantah klaim yang menyatakan militan menggunakan wilayahnya untuk melakukan serangan.

Juru bicara Partai Demokratik Uni Kurdi Suriah Nawaf Khalil mengatakan, serangan dimulai oleh seorang pembom bunuh diri yang mengendarai sebuah kendaraan lapis baja. Ia kemudian meledakkan diri di perbatasan antara Kobani dan Turki.

"Kelompok ISIS menyerang kota dari tiga sisi. Hari ini bahkan mereka menyerang dari empat sisi," katanya seperti dilansi AP.

Sementara, Turki yang sebelumnya mendukung pemberontak Suriah menggulingkan Presiden Bashar Al-Assad, ragu untuk membantu. Turki khawatir, hal ini akan memicu ambisi Kurdi untuk mendirikan negara merdeka.

Pernyataan pemerintah Turki pada Sabtu, membenarkan adanya serangan bom bunuh diri di dekat perbatasannya dengan Suriah. Tapi mereka membantah klaim yang menyatakan kendaraan tersebut menyeberang ke Kobani melalui Turki.

"Klaim kendaraan melalui gerbang perbatasan Turki adalah kebohongan. Tak ada pejabat Turki yang membuat pernyataan menyatakan kendaraan menyeberang masuk dari Turki," ungkap pernyataan kantor pers pemerintah di kota perbatasan Suruc.

Pernyataan menambahkan, setiap petugas keamanan yang bersiaga di wilayah perbatasan pasti akan mengambil langkah jika hal itu terjadi. 

AP melaporkan, asap tebal terlihat di Kobani selama serangan. Suara tembakan bergema melalui bukit-bukit sekitarnya. Sementara kendaraan lapis baja mengambil posisi di perbatasan. 

Aktivis Kobani Mustafa Bali mengatakan melalui sambungan telepon, para pejuang ISIS telah mengambil posisi di sisi perbatasan Turki. Dari sana ISIS meluncurkan serangan terhadap sejumlah titik di perbatasan. 

Ia menambahkan, koalisi pimpinan AS melancarkan serangan udara pada Sabtu pagi di sisi timur kota. "Sudah jelas sekarang bahwa Turki secara terbuka bekerja sama dengan Daesh," kata Bali menggunakan istilah bahasa Arab untuk ISIS. 

Kemudian pada hari itu, ia mengatakan situasi relatif lebih tenang di perbatasan setelah terjadi bentrokan berat.

Kelompok intelijen SITE mengatakan, kelompok ISIS telah mengklaim tiga serangan bunuh diri di titik persimpangan perbatasan Kobani tersebut. Kelompok ini mengatakan, serangan bunuh diri dilakukan oleh warga keturunan Saudi dan Turkmen. Satu dari mereka disebut mengendarai Humvee.

Kelompok ISIS mulai serangan ofensif di Kobani pada pertengahan September. Mereka menguasai beberapa bagian kota dan puluhan desa di dekatnya. Kota ini kemudian menjadi fokus serangan udara koalisi pimpinan AS terhadap ISIS.

Pejuang Kurdi perlahan telah melakukan serangan di Kobani sejak akhir Oktober, ketika puluhan Peshmerga Irak bergabung dengan Kurdi Suriah dalam pertempuran. Pertempuran di kota tersebut telah menewaskan ratusan pejuang di kedua sisi selama dua bulan terakhir.

Observatorium mengatakan pada Sabtu, pertempuran terbaru menewaskan sedikitnya delapan pejuang Kurfi dan 17 militan.

Menteri Luar Negeri Suriah mengatakan dalam sebuah wawancara televisi pada Jumat (28/11) malam. Sserangan koalisi pimpinan AS pada gerilyawan pada tak melemahkan ISIS. 

Ia mengatakan, Washington dan Dewan Keamanan PBB harus memaksa turki memperketat kontrol di perbatasan untuk membantu mengalahkan militan.

"Apakah Daesh akan melemah, setelah dua bulan serangan udara koalisi," kata Al-Moallem di Beirut pada televisi Al-Mayadeen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement