Selasa 02 Dec 2014 20:26 WIB

Remaja Australia Pesimis Bisa Sukses Berkarir

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Survei terbesar di kalangan remaja Australia menunjukkan memiliki karir yang sukses merupakan prioritas utama mereka saat ini. Namun banyak dari mereka ragu apakah bisa meraih harapan tersebut.

Lebih dari 14 ribu orang remaja berusia 15 - 19 tahun yang menjadi responden dalam survei yang dilakukan oleh badan amal Misi Australia (Australian Mission). Untuk pertama kalinya para responden ditanyai mengenai aspirasi mereka. Hasilnya, sebanyak 87 persen dari responden remaja itu menyatakan memiliki karir yang sukses merupakan hal yang sangat penting.

Salah seorang remaja Dan Kirk (18 tahun) menilai hasil survei  itu tidak mengejutkan. Tujuh bulan setelah menyelesaikan sekolah dan mengirimkan lebih dari 100 lamaran pekerjaan, dia akhirnya berhasil diterima bekerja di sebuah supermarket.

Menurutnya pekerjaan itu merupakan awal yang baik sampai dia bisa memikirkan apa langkah berikutnya. Bagi Kirk dan teman-temannya, karir yang sukses merupakan kunci utama.

"Karir yang sukses itu tentu sangat penting. Tapi sekarang banyak yang mengeluh sulit mendapatkan pekerjaan yang biasanya mudah didapat dan masa kerjanya lima hari seminggu," katanya baru-baru ini.

Menjadi remaja yang mandiri secara keuangan juga masuk dalam daftar prioritas utama bagi remaja Australia; 86 persen mengatakan hal ini penting atau sangat penting.

Survei remaja ini juga menunjukkan sebanyak 72 persen responden masih bermimpi memiliki rumah sendiri.

Mathew Palmer (18 tahun) dan rekannya Chloe Guifoyle (15), mengaku hasil survei ini sangat relevan. "Memiliki rumah dan ruang sendiri, dan mampu membelinya, memiliki pekerjaan dan bisa membiayai kebutuhan hidup sendiri semua itu penting bagi saya," kata Chloe.

Sementara menghadapi tekanan dan tuntutan dari sekolah masih tercatat sebagai dua sumber kekhawatiran terbesar di kalangan remaja Australia. Misi Australia mengakui lembaganya mengkhawatirkan pandangan remaja mulai berubah mengenai peluang untuk mencapai harapannya tersebut.

Selain harga rumah yang terus meningkat dalam hitungan pekan, 71% responden mengatakan mereka masih sangat berharap bisa memiliki rumah di masa depan. Survei ini juga menunjukan semakin sedikit responden remaja Australia yang meyakini kalau mereka bisa mencapai karir yang sukses: kurang dari 60% mengaku mereka sangat mungkin dan kemungkinan besar mereka memang akan sulit mencari pekerjaan.

"Kami sekarang tidak banyak memiliki peluang bekerja di level pemula sebagaimana di kalangan remaja sebelumnya," kata Chloe.

Survei ini menunjukan 35% responden mengaku mereka tengah berjuang mendapatkan pekerjaan. Remaja lainnya Sheridyn McKenzie (18) memiliki dua ijazah pendidikan bisnis dan akuntansi dan hanya mampu mendapatkan pekerjaan paruh waktu, namun tetap berambisi memulai karirnya sebagai pelatih olahraga.

"Kita harus bekerja keras untuk mendapatkan apa yang kita cita-citalan dan agar sukses kita tidak boleh berpikiran negatif. Harus tetap berpegang pada pikiran positif," ungkapnya.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement