REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Malaysia kini sepenuhnya menjadi anggota tim negara-negara yang melakukan investigasi jatuhnya Boeing 777 Malaysia Airlines di Ukraina timur, kata laporan online the Malay Mail, Senin (2/12).
Tim penyelidikan bersama atas kecelakaan pesawat itu sekarang termasuk Belanda, Ukraina, Australia, Belgia dan Malaysia, serta mitra internasional lainnya. Belanda memimpin penyelidikan tragedi itu, setelah terdapat pemberitaan Malaysia sempat tak dimasukkannya dalam anggota tim.
Jaksa Agung Malaysia, Tan Sri Abdul Gani Patail, mengatakan kepada Malay Mail yang mencatat penerimaan Malaysia oleh tim dari Kantor Jaksa Penuntut Uum Nasional Belanda disampaikan melalui surat tertanggal 28 November.
Jaksa Agung Malaysia akan segera melakukan perjalanan ke Den Haag untuk menghadiri Rapat Koordinasi ke-3 investigasi kriminal Eurojust, yang akan diselenggarakan pada 4 Desember.
Pada 17 Juli, Penerbangan MH17 Malaysia Airlines dalam perjalanan dari Amsterdam ke Kuala Lumpur jatuh di Ukraina timur, menewaskan semua 298 orang di dalamnya.
Menurut laporan awal yang dikeluarkan oleh Dewan Keamanan Belanda pada awal September, pesawat kemungkinan hancur di udara sebagai akibat dari kerusakan struktur yang disebabkan oleh sejumlah besar objek-energi tinggi yang menembus pesawat dari luar.
Kiev menuduh pendukung kemerdekaan di Ukraina timur yang menembak pesawat itu jatuh, tetapi belum memberikan bukti untuk mendukung klaim ini.
Pemimpin milisi lokal mengatakan bahwa mereka tidak memiliki senjata yang mampu menembak jatuh sebuah pesawat terbang pada ketinggian 32.000 kaki.