Selasa 02 Dec 2014 14:46 WIB

Tony Abbott: Mainan Anak Harus Berdasarkan Gender

Perdana Menteri Australia, Tony Abbott.
Foto: AP Photo
Perdana Menteri Australia, Tony Abbott.

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY  --  Perdana Menteri Australia Tony Abbott di Sydney mengatakan dalam sebuah debat soal spesikasi mainan berdasarkan gender bahwa harus ada spesifikasi jelas mainan untuk anak laki-laki dan perempuan.

"Biarkan anak laki-laki dan perempuan menggunakan mainan sesuai dengan gender mereka," kata Abbott dalam sebuah debat tentang mainan khusus berdasarkan jenis kelamin tertentu dalam menyambut Natal, Selasa (2/12).

Abbott yang beraliran konservatif dan telah membesarkan tiga putri itu mengatakan orang tua juga harus dipersilahkan melakukan apa yang paling baik bagi anak-anaknya.

"Saya berpandangan seharusnya kita membiarkan anak laki-laki jadi anak laki-laki dan anak perempuan jadi anak perempuan, namun membiarkan para orang tua melakukan apa yang mereka pandang baik bagi anak-anaknya adalah diatas segalanya," kata Abbott.

Di lain pihak Senator Larissa Waters yang mendukung kampanye Desember Tanpa Perbedaan Jenis Kelamin atau 'No Gender December', sebaliknya mengatakan bahwa membelikan mainan tersentu pada anak tergantung jenis kelaminnya akan memperkuat kesenjangan pria dan wanita.

"Pemisahan warna merah muda dan biru, katalog yang mengkategorikan jenis mainan berdasarkan jenis kelamin dan iklan anak-anak yang memainkan jenis mainan tertentu sesuai jenis kelamin mereka akan memperkuat kesenjangan pria dan wanita," kata Waters.

Kampanye gerakan tersebut bertujuan menghapus stereotip dalam membeli mainan tertentu berdasarkan jenis kelamin. Waters menambahkan pengaturan stereotip yang kuat tentang perbedaan jenis kelamin pada usia dini dapat menyebabkan dampak jangka panjang, termasuk mempengaruhi persepsi diri dan aspirasi dalam karir.

"Stereotip lama tentang anak laki-laki-anak perempuan, pria-wanita akan melestarikan kesenjangan tersebut yang memberi jalan pada masalah yang lebih serius seperti kekerasan dalam rumah tangga dan perbedaan upah berdasarkan jenis kelamin," kata Waters.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement