REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Perdana Menteri Australia Tony Abbott mengatakan anak laki-laki tidak diperbolehkan memainkan permainan anak perempuan. Ihwal tersebut ia sampaikan dalam sebuah debat mengenai permainan untuk jenis kelamin tertentu atau gender specific menjelang perayaan natal mendatang, dilansir The Telegraph pada Selasa (2/11).
Anggota Parlemen Australia Larissa Waters mendukung kampanye "Desember Tanpa Isu Gender". Kampanye ini bertujuan untuk menghapus stereotip yang selama ini melekat dimasayarakat, boneka untuk anak perempuan dan mobil-mobilan untuk anak laki-laki.
Namun Abbott, seorang konservatif yang memiliki tiga anak perempuan, menolak kampanye tersebut. Menurutnya, orang tua harus diberi hak dan diijinkan untuk memberikan apa yang terbaik bagi anak-anak mereka.
"Biarkan anak-anak menjadi laki-laki dan biarkan anak perempuan menjadi perempuan. Di atas segalanya, biarkan orang tua melakukan apa yang terbaik bagi anak-anak mereka" kata Abbott televisi Channel Nine.
Kampanye yang diusung Larissa meminta siapa pun yang peduli tentang penyematan isu gender kepada anak-anak untuk menandatangani sebuah perjanjian yang berbunyi "tidak ada tempat untuk stereotip gender di bawah pohon Natal".
Waters mengatakan pengkategorian anak-anak berdasarkan permainan untuk jenis kelamin tertentu menunjukkan adanya ketidaksetaraan antara laki-laki dan perempuan. "Pengaturan stereotip gender yang kuat pada usia dini bisa berdampak jangka panjang, termasuk mempengaruhi persepsi diri dan aspirasi karir," katanya.
Menurutnya, stereotip lama tentang anak perempuan dan anak laki-laki dapat melanggengkan ketidaksetaraan. Permasalahan yang sering muncul akibat stereotip tersebut yaitu kekerasan dalam rumah tangga dan kesenjangan gaji antara pekerja laki-laki dan pekerja perempuan.
Namun senator konservatif Cory Bernardi mendukung penolakan Abbott. Mereka menyebut tanggapan Waters sebagai sesuatu hal yang aneh."Saya berharap Santa membawakan Senator Waters beberapa akal sehat untuk Natal," kata Cory.