Rabu 03 Dec 2014 04:29 WIB

Lebanon Tangkap Istri dan Anak Pemimpin ISIS

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Winda Destiana Putri
Abu Bakar al Baghdadi
Foto: The Mirror
Abu Bakar al Baghdadi

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Tentara Lebanon menahan istri dan anak perempuan Pemimpin Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), Abu Bakr Al Baghdadi, Selasa (2/12) kemarin.

Pejabat keamanan menolak menjelaskan nama dan kewarganegaraan wanita yang disebut-sebut sebagai salah satu istri Baghdadi tersebut.

Koran Lebanon, As Safir melaporkan tentara telah menahan sang istri dalam koordinasi dengan aparatus intelegen luar negeri. Penangkapan ini dilakukan sebagai upaya melawan ISIS yang telah memenjarakan banyak orang Irak dan Suriah.

Pejabat keamanan senior Lebanon mengatakan istri Baghdadi sedang bepergian dengan salah satu anak perempuannya ketika pihak berwenang menangkap mereka. Tes DNA membuktikan sang anak adalah anak kandung Baghdadi.

Mereka ditahan di Lebanon bagian utara. Penyidik sedang menginterogasi sang istri di markas besar kementerian pertahanan Lebanon di Al Yarza, Beirut. Belum ada reaksi atas penangkapan istri Baghdadi tersebut di situs ISIS.

Pasangan ibu dan anak itu diketahui telah masuk Lebanon 10 hari yang lalu. Mereka ditangkap ketika mencoba memasuki Lebanon dari Suriah. As Safir mengatakan ini adalah pencapaian besar bagi militer dalam beberapa hari terakhir.

ISIS telah mengguncang sebagian besar wilayah Irak dan Suriah, yang merupakan negara tetangga bagian timur Lebanon. Pasukan keamanan Lebanon telah membantu melawan ISIS melalui jasa intelegen di kota perbatasan dengan Suriah.

Dilansir dari BBC, Rabu (3/12) dalam beberapa bulan terakhir, beberapa terduga militan ISIS telah ditangkap Lebanon karena diduga menyebarkan pengaruh. Sementara ISIS dan kelompok militan berbasis di Suriah, Al Nusra telah menahan sekitar 20 tentara Lebanon.

Mereka mengancam akan membunuh mereka jika anggota militan tidak dibebaskan dari penjara Lebanon. Presiden Amerika Serikat, Barack Obama telah berjanji akan menghancurkan kelompok Baghdadi hingga ke akarnya.

Baghdadi yang merupakan penduduk Irak menyeru untuk melawan peraturan Saudi Arabia. Ia ingin mendirikan negara Islam di dua negara Irak dan Suriah dengan gerakan ledakan jihad. Sebelumnya ia diduga tewas dalam serangan udara yang dipimpin AS. Namun rekaman suara mirip Baghdadi yang baru-baru ini dipublikasikan mematahkan dugaan tersebut.

Dalam media sosial, publikasi CV Baghdadi menyebutkan dirinya telah menikah tanpa menjelaskan lebih detail. Tidak jelas berapa istri dan anak yang ia miliki dari hasil pernikahannya. Namun secara hukum Islam, seharusnya Baghdadi tak memiliki lebih dari empat istri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement