Rabu 03 Dec 2014 02:12 WIB

Korea Selatan Putus Asa Mencari Korban Oryong 501

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Winda Destiana Putri
Pencarian korban kapal tenggelam (Ilustrasi)
Foto: Antara
Pencarian korban kapal tenggelam (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Selatan kehilangan harapan untuk menemukan korban selamat dari kapal ikan Oryong 501.

Dilansir dari BBC, Rabu (3/12) kapal ikan Korea Selatan tenggelam di Laut Bering, Rusia Senin (1/12). Sebanyak 52 awak kapal dikabarkan hilang.

Pencarian yang dilakukan sejak kapal menghilang semalam sia-sia. Pihaknya menemukan satu sekoci yang kosong. Sebanyak tujuh orang dapat diselamatkan Oryong 501.

Perdana Menteri Korea Selatan Chung Hong Won merasa patah hati akibat insiden ini. Kapal pukat berusia 36 tahun ini memiliki berat 2000 ton. KApal dioperasikan oleh industri Sajo untuk memancing ikan pollack yang makin sulit didapatkan.

Kapal tenggelam disebabkan oleh badai. Sehingga air laut membanjiri tempat penyimpanan ikan, kapal miring kemudian tenggelam.

Awak kapal mencoba untuk memompa air namun gagal. Seorang pejabat di industri Sajo mengatakan kapten kapal telah mengeluarkan surat perintah untuk meninggalkan kapal.

Pihaknya yakin awak kapal telah berusaha untuk melarikan diri saat kapal mulai tenggelam. Baru tujuh orang yang ditemukan selamat.

Diantaranya satu warga Korea Selatan, Rusia, tiga warga Filipina dan tiga warga Indonesia. Mereka ditemukan di sekoci.

Sedangkan satu pria korea ditemukan tewas. Awak kapal berjumlah 60 orang. Sebanyak 35 orang warga Indonesia, 13 orang Filipina, 11 orang warga Korea Selatan dan Rusia serta satu inspektur.

Dari empat sekoci yang dijadikan kapal darurat baru satu yang ditemukan. Seorang pejabat penyelamatan laut Rusia mengatakan mereka melihat satu mayat mengambang. Namun dia tidak diselamatkan karena badai sedang berlangsung.

Pemerintah Korea Selatan mengadakan pertemuan darurat menyusul berita ini. Perdana Menteri Chung Hong Won mengatakan mereka akan bekerja sama dengan Rusia untuk mempercepat upaya penyelamatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement