Rabu 03 Dec 2014 06:40 WIB

Pencarian Korban Kapal Korsel yang Tenggelam Terhalang Cuaca

Rep: C08/ Red: Winda Destiana Putri
Kapal Tenggelam (ilustrasi)
Foto: Antara
Kapal Tenggelam (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, EAST CHUKOTKA -- Upaya pencarian korban kapal ikan Korea Selatan yang tenggelam di Laut Bering Rusia saat ini terhalang cuaca yang buruk.

Akibatnya, tim penyelamat masih belum bisa mencari tahu keberadaan 50 korban yang masih hilang. Namun, dikutip dari Reuters pada Rabu (3/12) Perdana Menteri Korea Selatan Chung Hong-won berjanji akan terus mencari cara agar segera menemukan korban yang berasal dari beberapa negara tersebut.

"Upaya penyelamatan semalam belum memberikan hasil signifikan," kata seorang juru bicara Sajo Industries.

Hingga saat ini korban tewas dari peristiwa naas tersebut masih tercatat satu orang yaitu satu kru asal Korsel. Sementara inspektur asal Rusia serta enam kru asing lainnya dapat diselamatkan.

Seperti diketahui kapal ikan Oryong 501 milik perusahaan Sajo, Korea Selatan karam di lautan Rusia pada Selasa (2/12) siang. Kapal tersebut tak berdaya ketika dihantam gelombang yang kuat.

Kapal penangkap ikan tuna terbesar di dunia itu awalnya membawa membawa 60 orang kru, termasuk seorang inspektur Rusia, 11 warga Korea Selatan, 35 warga Indonesia dan 13 warga Filipina.

Pemerintah Korsel telah melakukan pertemuan dengan pemerintah Rusia untuk turut mengupayakan pencarian korban. Tenaga bantuan juga dikirimkan oleh Amerika Serikat yang mengirimkan beberapa Helikopter. Namun, upaya tersebut belum menuai kemajuan lantaran terhalang cuaca serta gelombang laut yang cukup tinggi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement