REPUBLIKA.CO.ID,SEOUL--Keluarga korban awak kapal Oryong 501 yang tenggelam di Laut Bering, Rusia menyalahkan perusahaan pemilik kapal yang dinilai gagal untuk memerintahkan awak kapal melakukan evakuasi dan bersiap menyelematkan diri.
"Perusahaan itu mengatakan evakuasi merupakan tanggung jawab kapten. Namun, kondisi ini darurat, harusnya kantor pusat memberi perintah,"ujar salah satu keluarga korban Kim Cheon Sik dilansir dari Korean Times, Rabu (3/12).
Mereka mengklaim, butuh empat jam untuk tenggelam ketika kapal diketahui miring. Tetapi, Sajo tidak menyiapkan kapal untuk mengevakuasi awak kapal yang terjebak.
Padahal keluarga korban sempat berbicara melalui telepon sebelum kecelakaan terjadi. Dari situ diketahui, perusahaan memerintahkan para awak buah kapal untuk melakukan penangkapan ikan kembali. Meskipun mereka sudah mendapatkan hasil tangkapan yang telah sesuai kuota.
Direktur Sajo Lim Chae Ok membantah keterangan tadi. Kapal, menurutnya, tidak membawa beban ikan yang berlebihan. Dia menduga cuaca yang buruk membuat memenuhi gudang ikan hingga tenggelam.
Lim pun mengklaim, dugaan lain penyebab kapal tenggelam karena usia kapal yang sudah tua. Kapal buatan Spanyol itu berusia 36 tahun yang dibelinya tahun 2010.
Namun, pernyataan Lim terbantahkan karena pada 2003 lalu, kapal tersebut telah mengalami rekonstruksi pembuatan.