REPUBLIKA.CO.ID, YANGON -- Kementerian Kesehatan Myanmar berencana meningkatkan pasokan obat anti-HIV dari 60 persen menjadi 95 persen kepada orang-orang yang terinfeksi penyakit itu tahun depan dalam upaya mengendalikan infeksi HIV di negara itu, sumber-sumber resmi mengatakan Selasa.
Sekitar 120.000 pasien yang membawa HIV belum memiliki akses terhadap obat-obatan di negara Asia Tenggara itu, menurut satu survei.
Rencana sedang dilakukan untuk meningkatkan alokasi anggaran terkait dengan kesehatan untuk tujuan itu, kata U Myint Swe, kepala menteri wilayah Yangon, saat acara peringatan Hari AIDS Sedunia Senin.
Kementerian itu juga berencana untuk membangun desentralisasi situs terapi di 150 lokasi di seluruh negeri pada akhir 2016 untuk menjamin akses ke layanan HIV untuk sasaran kependudukan, kata Dr Aye Ko Ko, kepala Departemen Kesehatan Daerah Yangon.
Ada lebih dari 180.000 orang terinfeksi HIV dalam usia 15 tahun ke atas di negeri ini.
Tingkat penularan HIV di Myanmar telah menurun menjadi 0,47 persen dari 0,94 persen.