Rabu 03 Dec 2014 17:25 WIB

Palestina: Terima Kasih Prancis

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Agung Sasongko
Seorang anak tengah memegang bendera Palestina di Gaza. Hingga saat ini, pembicaraan damai Israel-Palestina berjalan alot, Hamas selaku otoritas di Gaza menginginkan Israel mencabut blokade. Sebaliknya, Israel menolak usulan tersebut.
Foto: AP
Seorang anak tengah memegang bendera Palestina di Gaza. Hingga saat ini, pembicaraan damai Israel-Palestina berjalan alot, Hamas selaku otoritas di Gaza menginginkan Israel mencabut blokade. Sebaliknya, Israel menolak usulan tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID,  RAMALAH -- Palestina berterima kasih setelah Parlemen Prancis akhirnya mengadopsi resolusi mengakui negara Palestina, Selasa (2/12). Para pemimpin Palestina meminta Prancis berkomitmen sama dalam pemilihan parlemen.

''Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada para anggota parlemen Prancis karena telah mengadopsi resolusi yang berada di sisi keadilan dan martabat kemanusiaan,'' kata pemimpin senior dari Palestine Liberation Organisation, Hanan Ashrawi, dalam pernyataan dikutip Aljazeera.

Ia juga menyeru Pemerintah Prancis untuk menerjemahkan suara parlemen mereka dalam aksi nyata. Menurut dia, realisasi perdamaian dan mendukung solusi dua negara harus lebih dari sekadar kata-kata.

''Jika komunitas internasional serius untuk membuat negara Palestina yang independen, mereka harus mengambil aksi nyata dan konkret untuk mengakhiri okupasi dan mengakui Palestina sebagai negara,'' kata dia.

Pada Ahad lalu, Menteri Luar Negeri Prancis, Laurent Fabius, mengatakan anggota parlemen di Dewan Keamanan PBB sedang menyusun resolusi untuk meluncurkan kembali pembicaraan damai. Resolusi tersebut diberi tenggat selama dua tahun.

''Pemerintah Prancis setuju dengan hal itu,'' kata Fabius. Ia juga mengatakan Prancis siap menjadi tuan rumah perundingan internasional untuk mendorong upaya damai kedepannya. Menurut dia, Prancis berusaha berinisiatif.

''Sebuah konferensi internasional bisa diselenggarakan. Dalam hal ini, pengakuan negara Palestina bisa menjadi instrumen untuk memperoleh resolusi yang definitif,'' katanya.

 

 

Info seputar sepak bola silakan klik di sini

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement