Kamis 04 Dec 2014 01:32 WIB

Pengiriman Tim SAR Indonesia ke Selat Bering Butuh Waktu

Kapal karam.  (ilustrasi)
Foto: Antara
Kapal karam. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengiriman tim pencari dan penyelamat atau Search and Rescue (SAR) Indonesia ke lokasi karamnya kapal pencari ikan asal Korea Selatan yang mengangkut lebih dari 50 awak kapal termasuk WNI di Selat Bering, Rusia, terkendala oleh waktu.

"Pengiriman tim SAR Indonesia ke Selat Bering saya kira tidak praktis, karena pencarian dan penyelamatan awak kapal di sana perlu dilakukan sesegera mungkin dan tidak bisa ditunda," kata Juru Bicara Menteri Luar Negeri Michael Tene di Jakarta, Rabu.

Kapal berusia 36 tahun yang dioperasikan oleh Sajo Industries asal Korea Selatan tersebut mengangkut 60 orang, termasuk satu orang Rusia, 11 warga Korsel, 13 warga Filipina, dan 35 warga Indonesia.

Upaya pencarian dan penyelamatan korban dari karamnya kapal naas tersebut, saat ini masih dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri atas otoritas Rusia, Penjaga Pantai AS dan tim Rapid Response Korea Selatan.

Tene menjelaskan pengiriman tim SAR ke Selat Bering, Rusia untuk melakukan operasi pencarian dan penyelamatan disana membutuhkan waktu lebih banyak karena harus melakukan berbagai persiapan yang dikhawatirkan menyita banyak waktu.

"Karena kejadian karamnya kapal tersebut terjadi di laut, orang tidak akan bisa berlama-lama berada di dalam kondisi seperti itu," ujar Tene.

Pada pencarian hari Senin (1/12) hingga Selasa (2/12) tim SAR menemukan delapan korban selamat yang didalamnya terdapat tiga WNI, tiga warga Korea Selatan, seorang Warga Rusia dan satu orang berkebangsaan Korea Selatan yang meninggal dunia karena hipotermia.

"Total korban yang berhasil ditemukan sampai saat ini adalah 10 orang dengan rincian tujuh selamat dan tiga lainnya meninggal dunia," kata Tene.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement