REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Australia dan China sepakat menyetujui program yang belum dirinci guna memperkuat kerja sama militer kedua negara tahun depan. Termasuk pertukaran, latihan dan kerja sama antarangkatan.
Pejabat Australia sudah mengukuhkan hal tersebut namun belum memberikan rincian lebih lanjut. Kepala Staf Angkatan Udara Australia Marsekal Mark Binskin sedang berada di Beijing dalam pertemuan militer tahunan antar negara ketika pengumuman mengenai kerjasama dilakukan.
Dalam pernyataan tertulis, Binskin mengatakan Australia "bertekad bekerjasama dengan China" dan ada "peningkatan kematangan" dalam kerjasama pertahanan antara Australia dan China.
"Kami melakukan diskusi mengenai program kerja sama antara Departemen Pertahanan Australia dan Tentara Pembebasan Rakyat China di tahun 2015, termasuk dialog strategis, aktivitas kerjasama praktis, pertukaran personel, dan kesempatan untuk melakukan pelatihan dan pendidikan." katanya baru-baru ini.
"Diskusi yang berlangsung secara terbuka dan transparan menunjukkan semakin matangnya kerjasama pertahanan. Kami bertekad bekerja dengan China guna memastikan kawasan ini menjadi kuat, stabil dan makmur."
Menurut kantor berita China, Xinhua, kesepakatan ini muncul setelah adanya pertemuan antara Wakil Kepala Komisi Militer China Fan Changlong, Kepala Staf Angkatan Udara Australia Marsekal Binskin, dan Menteri Muda Pertahanan Australia Dennis Richardson, yang sedang berkunjung ke China.
Fan Changlong dilaporkan mengatakan bahwa persetujuan ini "menunjukkan adanya tingkatan baru dalam rasa saling percaya secara politik antar kedua negara."
"Kerja sama militer merupakan bagian penting dari kerjasama bilateral." katanya.
Kedua negara sudah bekerjasama erat dalam pencarian pesawat Malaysia MH370, dan juga dalam tindak anti terorisme, penjaga perdamaian, latihan bersama dan pertukaran pendidikan.