REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Sebuah studi menunjukan warga Eropa telah banyak yang meninggalkan minuman yang mengandung alkohol untuk memulai hidup sehat.
"Bir non-alkohol memiliki potensi penjualan yang besar, baik di daerah yang didominasi Muslim, tapi bir mencintai pasar Barat," ujar analisis minuman global analis Mintel, Jonny Forsyth seperti dilansir Islam Online, Kamis (4/12).
Hasil penelitian ini mengungkapkan, pada tahun 2013 60% warga Spanyol membeli bir-bir non-alkohol. Dan pada tahun 2014 angka tersebut meningkat menjadi 69% untuk konsumen berusia 45-54 tahun.
Di Jerman konsumsi bir non alkohol pada tahun 2013 sebanyak 19%. Angka ini meningkat dari tahun 2012 yang hanya 11 %. Sedangkan untuk di Inggris konsumsi bir non alkohol pada tahun 2014 sebanyak 14%.
Islam mengambil sikap tegas dalam melarang minuman keras. Islam melarang Muslim minum atau bahkan menjual alkohol.
Aturan umum dalam Islam adalah bahwa setiap minuman yang membuat orang mabuk dapat mengakibatkan melanggar hukum, baik dalam jumlah kecil maupun besar, apakah itu alkohol, obat-obatan, minuman kismis fermentasi atau yang lainnya.