Kamis 04 Dec 2014 22:15 WIB

Cina Didik Calon Guru TK dengan Materi Disiplin

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Erdy Nasrul
Liu Zimo, pelajar sd asal Cina
Foto: Rocketnews.com
Liu Zimo, pelajar sd asal Cina

REPUBLIKA.CO.ID, JIANGMEN -- Sekolah pendidikan guru taman kanak-kanak (TK) yang ada di Jiangmen, Cina mengajari mahasiswanya dengan materi psikologi anak, disiplin, hingga ketangkasan untuk anak kecil. Sehingga, ketika mahasiswa tersebut saat lulus sudah siap menjadi pendidik di TK.

Kepala Sekolah Jiangmen Kindergarten Teachers Training School of Guangdong Province, Li Huai Xing mengatakan,  mahasiswa dan calon guru untuk anak-anak TK di Cina memang yang paling penting memiliki sikap menyayangi anak, mampu mempelajari kejiwaan anak, ketangkasan anak, hingga mampu beradaptasi dengan lingkungan anak tersebut. Syarat itu juga berlaku di sekolahnya. “Selain itu, para calon guru TK di sekolah kami juga diajari menari, bermain piano, hingga pendidikan disiplin,” katanya saat ditemui wartawan dari Indonesia di kantornya di Jiangmen, Cina, Rabu (3/12).

Li menjelaskan, para calon guru ini akan mendapatkan materi tersebut selama tiga tahun. Para calon pendidik generasi penerus Cina itu diajari dan tinggal didalam asrama di kompleks sekolah yang berdiri sejak tahun 1980 lalu itu. Sekolah ini dibagi menjadi dua gedung yang sama-sama ada di Jiangmen. Ada 200 dosen yang mengajar di sekolahnya.

Meski terkesan ketat, ternyata animo pendaftar untuk menjadi pendidik TK terus bertambah. Kapasitas mahasiswa baru sebenarnya sebanyak 6.000 orang. Meski sudah memiliki dua gedung sekolah di Jiangmen, namun animo pendaftar membludak. Pihaknya sampai harus menolak pendaftar karena telah melebihi kapasitas.

Saat ini, Li menerangkan jumlah mahasiswa yang menempuh studi di sekolahnya yang ada di dua gedung tersebut yaitu 10 ribu orang. “Para murid kami juga tidak hanya dari Jiangmen, tetapi juga seluruh dunia. Bahkan, jumlah mahasiswa Indonesia yang telah lulus dari sekolah kami sebanyak 200 orang,” ujarnya.

Separuh mahasiswa dari Indonesia itu berasal dari Provinsi Jawa Timur. Sisanya tersebar berasal dari Pulau Sumatra hingga Pulau Sulawesi. Begitu dinyatakan lulus, kata dia, para calon pengajar itu sebenarnya mendapatkan ijazah namun ditahan oleh pihak sekolah. Mereka diharuskan mengabdi menjadi guru TK.

Di Jiangmen, kata dia, ada 4.000 TK yang telah berdiri. Kalau domisili alumni itu dari desa di Cina dan dia ingin kembali ke kampung halamannya untuk mengajar, maka dia dibebaskan dari biaya selama dia menimba ilmu di sekolah tersebut. “Tetapi kalau mau mengajar di sekolah swasta, dia (lulusan) harus membayar biaya pendidikan sebesar 5.000 yuan per tahunnya,” ujarnya.

Tetapi, kata dia, para mahasiswa berpeluang mendapatkan keringanan biaya karena ada beasiswa. Ini karena sekolah ini adalah sekolah milik pemerintah sehingga menawarkan beasiswa untuk mahasiswanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement