REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Militer Lebanon melepaskan tembakan anti-pesawatnya pada Kamis (4/12) ke satu "drone" milik Israel di Wilayah Bekaa Tengah, kata militer di dalam satu pernyataan.
Menurut pernyataan tersebut, sekitar pukul 10.30 (waktu setempat) satu pesawat pengintai tanpa awak milik Israel terbang di wilayah Riyaq di Bekaa Tengah. Satuan militer di daerah tersebut menanggapi dengan melepaskan tembakan anti-pesawat.
Namun, Radio Voice of Lebanon menyatakan militer melepaskan tembakan anti-pesawat ke tiga pesawat tanpa awak MK milik Israel. Drone itu berputar-putar di wilayah Bandar Udara Riyaq", demikian laporan Xinhua, Jumat pagi (5/12).
Pelanggaran wilayah udara Lebanon oleh Israel, sebagian dengan penerbangan rendah, telah meningkat dalam beberapa hari belakangan. Israel secara rutin mengirim pesawat tempur F-16-nya ke wilayah Lebanon.
Dalam tindakan pelanggaran atas Resolusi 1701 Dewan Keamanan PBB, yang mengakhiri perang Israel melawan Hizbullah pada 2006. Pesawat Israel tersebut telah sering mengeluarkan suara yang memekakkan telinga di wilayah udara Beirut dan tempat lain untuk memamerkan kekuatannya, yang paling akhir ialah setelah peristiwa drone itu.
Pada 30 Desember tahun lalu, militer Lebanon melepaskan tembakan anti-pesawat untuk pertama kali terhadap beberapa pesawat Suriah yang melanggar wilayah udaranya sejak meletusnya konflik di Suriah pada 2011.