Jumat 05 Dec 2014 22:07 WIB

Hebat.....4 dari 5 Warga Tasmania Pernah Jadi Relawan

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, TASMANIA -- Empat dari lima orang Tasmania, Australia, pernah menjalani kerja sebagai relawan dalam berbagai bentuk. Sepanjang tahun 2014, 80 persen penduduk negara bagian ini melakukan kerja sukarela.

Demikian dijelaskan Adrienne Picone, CEO Volunteering Tasmania berkaitan dengan Hari Relawan  Internasional 5 Desember

Ia mengatakan, kategori kerja voluntir memang sengaja dibuat sangat luas, sehingga kemungkinan jumlah orang Tasmania yang pernah melakukan kerja sukarela bisa lebih banyak lagi. "Jika merujuk ke data biro statistik, pertanyaan yang diajukan biasanya, apakah ia secara sukarela diambil waktunya oleh organisasi tempat kerjanya tanpa dibayar," jelas Picone baru-baru ini.

Namun, kata Picone, lembaganya justru melakukan survei dengan pertanyaan, apakah seseorang secara sukarela menyumbangkan waktunya. Laporan ini juga menyebutkan nilai sosial, ekonomi dan budaya dari kegiatan voluntir kurang diperhitungkan. Padahal, jika ditukar dengan nilai uang, kegiatan voluntir di Tasmania bisa senilai dengan 4,9 miliar dolar.

Disebutkan, rata-rata turis yang datang ke Tasmania melakukan kerja voluntir menghabiskan masa tinggal selama 13,9 hari. Ini lebih lama di bandingkan turis biasa yang rata-rata hanya tinggal selama 8,9 hari. "Mereka melibatkan diri dalam kegiatan voluntir untuk berbagai hal di Tasmania mulai dari yang terkait dengan lingkungan hingga layanan emergensi," kata Picone.

Laporan ini mengungkapkan 4 ribu orang datang ke Tasmania untuk kerja voluntir sepanjang tahun 2014. Dikatakan, sebenarnya orang ingin terlibat lebih banyak lagi dalam kerja voluntir namun terdapat sejumlah kendala. Misalnya, tidak terbuka kesempatan atau jika ada peluang orang tidak mengetahuinya.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement